Rabu, 21 September 2011

donor darah ke 2

Bontang,- Kemarin bukan kali pertama aku donor, tapi ada yang beda. 

Kemarin siang panasnya luar biasa, tiap langkah yang aku buat bernada enggan. beberapa kali hati ini berubah niatan dan entah kenapa, aku putuskan ke rumah sakit. Waktunya donor darah (lagi). Dua orang laki-laki setengah baya sudah menunggu di depan pintu unit pelayanan darah RS. Pupuk Kaltim. Aku senyum dan .. "Permisi pak," dengan sopan mereka memperbolehkan aku masuk. Aku lihat lelaki paruh baya sedang mendonorkan darahnya, aku.. senyum lagi.

Di papan putih itu tertulis, B=0, AB=0 dan O = 0. Sempat kaget dan aku berdoa, semoga tidak ada yang akan membutuhkan darah dengan golongan itu karena memang sedang kosong. Biarlah stoknya kosong dan tidak dibutuhkan karena semua orang sehat adanya. Lamunanku buyar seketika saat seorang petugas menyapa dan bertanya, " Ada yang bisa dibantu mba?" Sontak aku jawab " Oh ga, saya mau donor lagi tante, itu juga kalo ga merepotkan " Dia tersenyum balik dan meminta aku mengisi formulir donor.

Tiba saatnya aku.. Petugas medis langsung tanya, "Biasanya di kanan atau kiri mba?" Aku langsung menyodorkan lengan kananku. Lalu dia mencari nadiku dan, aku palingkan kepalaku kearah sebaliknya sambil tutup mata. Lallu aku dengar suara orang tertawa tertahan. Ternyata mereka adalah pedonor yang ada disebelahklu, dan lelaki yang tadi ada di luar ruangan tadi. Sebenarnya kemarin adalah donor darah ketiga buatku, aku masih takut jarum lo. Hehehhe, bukan prestasi ya? 28 tahun dan masih takut jarum suntik.

Pak Midjan, nama laki-laki itu setelah puas tersenyum dia bertanya " Darahnya apa Mba?" Akupun menjawab " saya B pak". Lalu dia tersenyum bahagia dan berkata kepada rekannya " berarti cukup dong ya?" lalu rekannya menambahkan " Mba, boleh ga darahnya mba ini kami bawa nanti ?" 
Petugasnya senyum dan menjawab, "bisa pak, tapi kami periksa dulu ya."  Dalam hati aku berharap, semoga darahnya bisa diolah cepat dan digunakan oleh yang membutuhkan.

Selesai juga akhirnya nasib jarum itu di tubuhku, saatnya keluar dan pulang. setelah mengambil obat penambah darah dari PMI aku keluar ruangan. Lalu laki-laki yang tadi di ruangan bersamaku menhampiri dan bilang, " untung mba dateng dan donor. Saya udah dari jam 12 mba nunggu darah mba. Saya perlu dua kantong darah, yang satu kan tadi udah donor. Ini untuk orang yang sedang kena sakit ginjal (cuci darah). Yang disebelah mba. Akhirnya mba dateng . Untung aja, jadi saya bisa pulang." 

Aku senyum aja dan bersyukur atas semua yang Allah SWT beri dihari itu. Aku diberi keraguan untuk pulang. Kakiku dilangkahkan mantab ke RS, padahal tadinya malasnya bukan main. Alhamdulilah aku diberi kesempatan untuk berbagi kemarin. 

Semoga cepat sembuh ya Bapak/ Ibu pasien (saya tidak mengenal anda), semoga bermanfaat .. Yang belom donor, ayo segera.. Mari berbagi selagi bisa. Insya Allah bisa jadi ladang pahala buat kita semua. Amin