Bontang,- Kemarin bukan kali
pertama aku donor, tapi ada yang beda.
Kemarin siang panasnya luar
biasa, tiap langkah yang aku buat bernada enggan. beberapa kali hati ini
berubah niatan dan entah kenapa, aku putuskan ke rumah sakit. Waktunya donor
darah (lagi). Dua orang laki-laki setengah baya sudah menunggu di depan pintu
unit pelayanan darah RS. Pupuk Kaltim. Aku senyum dan .. "Permisi
pak," dengan sopan mereka memperbolehkan aku masuk. Aku lihat lelaki paruh
baya sedang mendonorkan darahnya, aku.. senyum lagi.
Di papan putih itu tertulis, B=0,
AB=0 dan O = 0. Sempat kaget dan aku berdoa, semoga tidak ada yang akan
membutuhkan darah dengan golongan itu karena memang sedang kosong. Biarlah
stoknya kosong dan tidak dibutuhkan karena semua orang sehat adanya. Lamunanku
buyar seketika saat seorang petugas menyapa dan bertanya, " Ada yang bisa
dibantu mba?" Sontak aku jawab " Oh ga, saya mau donor lagi tante,
itu juga kalo ga merepotkan " Dia tersenyum balik dan meminta aku mengisi
formulir donor.
Tiba saatnya aku.. Petugas medis
langsung tanya, "Biasanya di kanan atau kiri mba?" Aku langsung
menyodorkan lengan kananku. Lalu dia mencari nadiku dan, aku palingkan kepalaku
kearah sebaliknya sambil tutup mata. Lallu aku dengar suara orang tertawa tertahan.
Ternyata mereka adalah pedonor yang ada disebelahklu, dan lelaki yang tadi ada
di luar ruangan tadi. Sebenarnya kemarin adalah donor darah ketiga buatku, aku
masih takut jarum lo. Hehehhe, bukan prestasi ya? 28 tahun dan masih takut
jarum suntik.
Pak Midjan, nama laki-laki itu
setelah puas tersenyum dia bertanya " Darahnya apa Mba?" Akupun
menjawab " saya B pak". Lalu dia tersenyum bahagia dan berkata kepada
rekannya " berarti cukup dong ya?" lalu rekannya menambahkan "
Mba, boleh ga darahnya mba ini kami bawa nanti ?"
Petugasnya senyum dan menjawab,
"bisa pak, tapi kami periksa dulu ya." Dalam hati aku berharap,
semoga darahnya bisa diolah cepat dan digunakan oleh yang membutuhkan.
Selesai juga akhirnya nasib jarum
itu di tubuhku, saatnya keluar dan pulang. setelah mengambil obat penambah
darah dari PMI aku keluar ruangan. Lalu laki-laki yang tadi di ruangan
bersamaku menhampiri dan bilang, " untung mba dateng dan donor. Saya udah
dari jam 12 mba nunggu darah mba. Saya perlu dua kantong darah, yang satu kan tadi
udah donor. Ini untuk orang yang sedang kena sakit ginjal (cuci darah). Yang
disebelah mba. Akhirnya mba dateng . Untung aja, jadi saya bisa
pulang."
Aku senyum aja dan bersyukur atas
semua yang Allah SWT beri dihari itu. Aku diberi keraguan untuk pulang. Kakiku
dilangkahkan mantab ke RS, padahal tadinya malasnya bukan main. Alhamdulilah
aku diberi kesempatan untuk berbagi kemarin.
Semoga cepat sembuh ya Bapak/ Ibu
pasien (saya tidak mengenal anda), semoga bermanfaat .. Yang belom donor, ayo
segera.. Mari berbagi selagi bisa. Insya Allah bisa jadi ladang pahala buat
kita semua. Amin