Sabtu, 29 Desember 2012

Marriage part 1

Menjadi perempuan dengan status baru yaitu MENIKAH, membuat aku "geleng-geleng" kepala. Lucu, marah, heran dan khawatir kerap datang tanpa diundi. Pertama kali dalam hidupku, aku tidak punya kendali. Hanya diam dan berdoa. Kemampuan untuk take control menjadi tumpul, karena tanggung jawab dan job desk yang berbeda.

Kalau dulu sikat kanan-kiri kalau ada hal-hal yang aku mau. Tapi sekarang? Eiittsss bukan berarti spontanitasku berkurang, hanya saja prioritas sudah berbeda. Aku jadi harus berpikir sedikit lebih jauh mengenai efek dari apa yang akan aku lakukan.

Alhamdulilah punya pasangan yang mengerti dan bisa menengahi. Abang benar-benar membuat aku belajar banyak, bahwa diam bukan berarti tak berdaya, diam adalah saat "pause" buat simpan energi dan memikirkan langkah berikutnya( lagi ).


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Rabu, 19 Desember 2012

Marriage life

Jakarta - Hi December, being a wife has change my life in so many ways. I have lost myself. I can't be the person I used to be. I'm getting wiser. I don't get angry so easily. I learn how to hide my feelings. I guess that's just the way it rolls.

Sometimes i miss being so spontanious. This is my path, I need to be the woman that i wanna be.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Jumat, 30 November 2012

8 days to go #wedding edition

Bontang - Alhamdulilah, kurang delapan hari lagi. Dag dig dug memang aku rasa, tapi belakangan ini aku merasa lebih tenang. Karena dalam hitungan jari aku akan menjalani kehidupan yang "baru". Tantangan baru, perjalanan baru dan pastinya proses pendewasaan diriku.

Dulu abang (panggilanku buat cowoku) pernah bilang, " anak laki-laki akan selalu menjadi milik ibunya, sedangkan anak perempuan akan menjadi milik orang lain ". Semoga ungkapan itu tidak mutlak adanya, karena aku masih ingin menjadi seorang anak, kakak untuk adik-adikku dan seorang adik. Aku percaya berbekal komunikasi yang baik itu semua bisa terwujud.

Aku tidak ingin menjadi perempuan yang hak-haknya tertindas hanya karena sebuah lembaga pernikahan. Tapi, aku juga tidak memimpikan menjadi perempuan yang merasa lebih hebat dari suaminya. Aku ingin menjadi perempuan yang tau jalan "pulang". Perempuan yang tau batasan akan kodratnya, sekaligus tetap berkarya dalam setiap detak napas kehidupan. Amin.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Selasa, 27 November 2012

Dag Dig Dug #wedding edition #11 days to go

Bontang - Wedding madness ini ga tetap ya tiap harinya. Hari ini panik, besok biasa aja. Kemarin aku sangat santai. Tapi hari ini baru saja beberapa menit yang lalu aku mulai merasakan sensasi aneh di perutku, serasa air bergejolak di dalamnya naik - turun. Jantung mulai berdebar, bernapas tak lagi lega dan ada perasaan ingin muntah.

Aku mulai berpikir aneh, mulai dari apakah aku memilih laki-laki yang tepat? Bagaimana kehidupan kami nanti? Apa yang akan aku lakukan setelah menikah dan banyak hal lainnya. Tapi aku tidak bisa membaginya ke ibu. Aku ga tega, keterus teranganku hanya akan menjadi bumerang buat diriku sendiri. Ibu akan menangkap keraguan padaku yang juga akan berpengaruh pada dirinya dan kesehatannya. Ohh itu pasti.

Aku pikir lebih baik memendam rasa ini, toh nantinya akan ada batasan apa - apa saja yang bisa aku ceritakan ke ibu. Biarlah ini aku anggap sebagai latihan buat aku sebelum menikah. Nah, untuk mengurangi stressku, aku pilih diam dan mempercayakan diriku atas keputusan untuk beribadah.

Aku kok yakin, di pihak mempelai pria juga akan berpikiran yang sama. Ini pernikahan kami, hidup bersama yang akan kami jalani dengan segala keunikan sendiri.

Doakan aku ya... Semoga lancar hingga saat pernikahan tiba. ;)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Senin, 26 November 2012

Kurangi stress, berbagi cerita.

Bontang - Pagi... Mungkin ini jadi posting paling pagi diantara artikel-artikel yang lain. ;) heheheh boleh dong ya...

Baiklah sejak tadi malam sudah dimulai counting down the days nya... Sebenarnya banyak hal yang aku pikirkan akhir-akhir ini. Ga sedikit juga yang nyesek karena ga bisa diceritain ke siapapun. Bukan karena masalahnya terlalu besar, tapi lebih karena ga ada yang bisa diajak cerita. Sering kali aku nangis sendiri. Semoga dengan di share kesini, aku bisa lebih lega dan akhirnya bisa move on dengan gagah jelita.

Moga-moga wedding series ini ga bikin bosen ya, atau bahkan lebay. Tapi begitulah hidup, acapkali berputar dan bercampur aduk dengan rasa juga nyata.

#enjoy

(Nink)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Minggu, 25 November 2012

13th days to go #wedding edition

Bontang - Woohoooo bentar lagi ya, ga kerasa ih! Mustahil banget ga kerasa, jelas banget ini berasa dengan jelas. Sungguh kalimat basa-basi yang ga perlu sama sekali.

Alhamdulilah malam ini lancar... Kebetulan tadi habis dari rumah pakde untuk konfirmasi kehadiran pakde di 7 Desember, malam perkenalan kedua keluarga kami nanti. Malah tadi pakde meminta ijin untuk bikin pengajian di rumah. Buat aku itu adalah hadiah terindah pernikahan kami. Pakde bisa dateng aja aku udah senenh, terlebih pakde bersedia untuk memindahkan acara pengajiannya ke rumah.

Tidak hanya itu saja, bahkan pakde menawarkan untuk ustadznya baca doa di malam resepsi kami.

Alhamdulilah pernikahan ini banjir berkah. Semoga mereka yang membantu kami diberi kemudahan dalam keseharian dan pencapaian dalam kehidupannya. Amin


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Duduk, diam & merenung

Bontang - Sebenarnya banyak hal yg terjadi dalam kehidupan aku belakangan ini. Diantara yang banyak itu adalah rasa marah dan kecewa. Sejak memutuskan untuk pulang ke Bontang di 3 Oktober lalu, aku mulai sering berkaca atas masa lalu.

Kota ini memang tidak banyak berubah, biasa saja kok!

Bahkan saat aku pulang, aku sempatkan untuk bertemu dengan beberapa teman, tapi tanggapan mereka sama sekali bukan seperti yang aku harapkan. Beberapa selalu bertanya, " kapan pulang, kenapa pulang? " Tatapan mereka seakan penuh tanya. Wajar mungkin ya? Seandainya mereka tahu bagaimana menangani aku... Mungkin akan lain ceritanya.

Seharusnya bahasanya bukan begitu, bertanyalah dengan baik... Duduk bersama dengan aku dan bertanya dari hati ke hati, bukan sekedar! Selama ini aku salah, mereka bukan teman aku yang aku mau. Apa aku tidak memperlakukan mereka dengan baik ya? #nahlo
Ya memang harus begitu dong, ketimbang hanya mengeluh tanpa akhir, seharusnya aku berkaca atas apa yang aku lakukan selama ini.

Ada lagi seorang sahabat, aku selalu berbuat terbaik buat dia. Bahkan setiap dia meminta aku untuk membawakan acara di event yang dibuat aku tidak pernah mengatakan tidak. Kali ini aku akan menikah, aku membutuhkan bantuan dia. Ketika aku meminta bantuan, dia bilang sibuk.

Buat sebagian orang, aku akan dianggap keras kepala karena tidak mau memaklumi kondisi sibuk temanku itu. Bukan! Bukan aku keras kepala, tapi aku kritis. Kalau aku ada di posisi dia aku akan bertanya kapan acara itu berlangsung, baru aku akan putuskan apa aku bisa membantu atau tidak. Bukan serta merta bilang tidak!

Marah? Oh jelas... Kali ini aku tidak akan diam dan menyalahkan diri sendiri. Saatnya aku berhitung, sampai disini sajalah kebersamaan ini. Aku perlu sahabat yang akan mendukungku bahkan di saat tersulitku, karena aku akan melakukan hal yang sama untuk dia. Wajar kan?

Aku paham ketika pintu dan jendela tertutup maka Allah SWT akan membuka rolling door buat umatnya. Rejeki itu dimana saja dan cara mendapatkannya juga beragam.

Aku tidak perlu sahabat ketika perlu, tapi aku perlu sahabat yang selalu mendampingiku. #saatnya reset list sahabat. ( Nink )
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Sabtu, 24 November 2012

Perlukah Prewed photo session? #wedding edition part 2

Bontang - Berawal dari pertanyaan teman-teman soal apa aku pake prewed atau ga makin membuat aku mantab untuk ga pake sama sekali. Secara artistik untuk sebagian orang mungkin itu perlu, tapi buat aku kok hanya sia-sia saja. No offense buat yang huge fans of prewed ya... But that's kind of thing just so not me.

Buat aku pernikahan memang selebrasi yang penting buat semua orang yang menjalaninya. Tapi kadar besar dalam setiap pribadi kan beda. Iya toh?

For me? I like it simple and nice.

Kalau mau tau... Satu-satunya phote prewed saya adalah... Foto gandeng buat KUA. Itu tuh ada dibawah.

Itupun dengan bantuan photosop :) Maklum dia kan di Jakarta dan aku di Bontang, sangat boros dan tidak praktis kalau harus ketemu cuma buat photo bareng. Aku juga yakin kl ini ga masuk itungan sebagai foto prewed :)

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Kamis, 22 November 2012

#WEDDING Eddition Part 1

Bontang- Kurang dari tiga minggu lagi aku akan menikah. Kalau boleh di flash back sedikit banyak hal yang di luar kendali. Kemampuan diri ini untuk nge -push all i need and want bener - bener out of my league. Bayangin aja tukang dekor aja baru aku dapetin dua hari yang lalu. Yuukk ngomongin dekor :)

Mencari orang dekor di Bontang itu gampang -gampang susah. Rata -rata mreka udah punya pratisi sendiri,  mereka maunya tinggal pasang apa yang mereka sudah miliki. Padahal aku maunya design seperti pikiranku. I like it simple and nice.. bukan warna2 genjreng dimana2...

Pernah lo aku ditolak, mereka maunya pakai apa yang sudah mereka iliki.. ga bsia di otak-atik. Lha ini kan aneh. Seakan aku harus nurut mereka. Ini yang mau nikah sapa.. kok vendor seenak jidat aja. Jangan kira perjalanan iseng aja ni soal dekor,tapi sudah bener2 maksimal krang lebih satu bulan nyari orang dekor yang aku mau.

Akhirnya ketemu Tante Wati yang bisa garap dan paham benar apa mauku. Dia bisa menggambarkan isi kepalaku dengan benar. Alhamdulilah.. Part 1 selesai,

Minggu, 14 Oktober 2012

No Bulliying, start now !

Samarinda - Social media benar-benar jadi hits dalam beberapa tahun belakangan. Gimana ga? Kan gampang. Tinggal klik dan posting aja. Kemudahan ini membuat kita lebih mudah diakses oleh orang lain. Hanya saja, kemudahan ini membutakan diri dari efek yang (mungkin) timbul dari tindakan yang dilakukan. Terlepas apakah itu teman, musuh atau bahkan orang baru kita kenal beberapa saat yang lalu.

Kalau di Amerika gerakan anti bulliying either in cyber or real life udah bener2 dijalankan. Kalau di Indonesia? Wah saya belum tau benar efeknya, Seharusnya ada iklan layanan masyarakatnya di TV. contohnya :


dan
atau ini
atau


Bersiap dan bekerja

Bontang - Ya, kotanya sekarang sudah berganti. Buat yang mau bilang kutu loncat terserah, monggo kerso mawon.  Buat saya, semua sudah dipertimbangkan dan yang paling penting sudah diputuskan.
Pulang ke Bontang bukan berarti saya losser yang balik kandang karena takut bertempur di Samarinda. Justru saya pulang untuk menghadapi hal yang jauh lebih besar lagi yaitu PERNIKAHAN!

Saya pulang ke Bontang tanggal 3 Oktober 2012. Sengaja ini dipilih karena tanggal 1 & 2 saya masih  ingin di Samarinda. Pulang naik motor aja, perjalanan yang seharusnya 3 jam, malah molor jadi 6 jam. Maklum saya ini bukan Renegade yang bisa bawa motor dengan kecepatan tinggi. Walau perjalanan keluar kota, tapi saya bawa motor dengan kecepatan 40 km/Jam. Orang bilang dengan kecepatan seperti itu saya harusnya jalan ke pasar saja. wakakak 

Sepanjang jalan yang ada dikepala saya adalah apa yang sudah saya lakukan di Samarinda. Saya merasa malah kosong. Tidak ada yang bisa saya lakukan untuk kantor saya disana. Seumur hidup belum pernah saya merasa tidak berprestasi. Prinsip saya adalah saat masuk perusahaan, saya ga perlu jadi manager. Jadi keset juga ga papa, tapi ketika saya keluar perusahaan akan kocar kacir dan bingung. Hahahahha Buat  sebagian orang akan pikir saya ini jahat. All i can say is to be special, you need to bring it all in.

Saya belajar banyak di kantor itu, ternyata usia, status, jenjang pendidikan, ekonomi seseorang itu tidak ada urusan dengan kepribadian dan kemampuan berkomunikasi. Dulu juga belajar sih, hanya saja sekarang lebih terasa benar.  Ada orang yang gemar melempar ide atau keluhan tanpa solusi. Buat sebagian orang itu mungkin saja wajar, mengingat autority dan kapabilitas seseorang. Cuma buat saya, komplain tanpa solusi itu seperti... komplain tanpa solusi hehehe *muter2kan? Buat saya seperti perut begah, mau kentut tapi ga bisa. Lama banget saya mikir soal itu di jalan. Ngoceh sendiri aja sepanjang jalan sampai akhirnya... sebuah bis melesat kencang disebelah saya. Kaget.... saya langsung pasang sein kiri, pasang standar motor dan akhirnya ambil napas panjang. 

Lalu dalam bagian perjalanan saya yang kedua, saya berpikir tentang persiapan pernikahan saya. Mulai dari bagaimana cara saya berbicara dengan keluarga besar tentang rencana saya, pasangan dan kehidupan apa yang ingin saya jalani.  Kali ini berbeda, kalau dalam lamunan sebelumnya saya marah-marah dan memaki sepanjang jalan... sekarang sebaliknya, saya menangis dalam satu jam perjalanan penuh (tangis senang, sedih dan haru). Sampai akhirnya saya memutuskan untuk berhenti menagis karena kurang lebih dalam 30 menit lagi saya akan sampai di rumah. Saya tidak ingin mata saya bengkak ketika sampai di rumah. Enam jam perjalanan itu memang benar - benar membuka mata, bahwa hidup memang tidak ada yang sempurna, dan ada setiap sisi ketika berinteraksi..

Ini hari ke 10 saya di rumah dan tetap bahagia, karena saya bisa melakukan banyak hal, siaran, reporter, menggagas event sekaligus mengurus pernikahan dan dekat dengan keluarga. Mungkin belum bahagia benar, tapi saya lebih tenang :)







 


Minggu, 09 September 2012

Call me may be

Samarinda - lagu ini memang upbeat dan asik untuk didengar. Tapi setelah didenger baik-baik soal liriknya hemmm makin menarik lagi adalah kemampuan lagu ini untu menyadarkan bahwa cinta bisa memilih dengan prioritas. Nah lo jenis apa nith? Cinta dengan prioritas ? Yuukk ngomong soal ini :)


Walau sudah tahu hatinya memilih jenisnya, tapi  there's an open door. xixiixixix Jadi ga melulu cuma berharap dengan pilihan pertama, tapi juga masih membuka hati dan kesempatan untuk yang lain. " There's plenty of fish in the sea "

Bisa jadi lagu ini jadi pelajaran berharga untuk perempuan yang sedang dimabuk cinta. 

Kamis, 16 Agustus 2012

Marahku berbuah

Samarinda - Marah memang bukan hal yang baik, yang paling berasa pertama kali adalah badan terasa panas, jantung berdegup lebih cepat karena darah langsung naik cepat. Buat saya yang ga bagus itukan marah yang membabi buta. Kalau terorganisir masa iya sih ga boleh?

Dalam hitungan kurang dari dua jam saya baru saja melakukannya. Kali ini gara-gara ada penyiar yang menyatakan diri tidak mampu siaran talkshow. Dia bilang  fifty-fifty, buat saya tidak yakin itu ya tidak bisa, tidak mampu!

Saya langsung naik darah dan bilang " Kalau begitu kamu ga  bisa! Semua-semua ga bisa, Bisanya apa ni!

Dia langsung diam dan kehabisan kata-kata dan kaget. Mungkin baru kali ini dia melihat saya benar-benar marah.Langsung saya tinggalkan ruangan dan memilih ruang tamu sebagai tempat berlari.Marah sekali melihat SDM yang sudah diberi kepercayaan program baru malah mengecewakan dengan gagah jelita, dikepala saya (saat itu) dia adalah sampah!

Tak lama waktu berselang, dia menghampiri saya yang sedang marah dan meminta maaf sambil bilang
" Saya akan coba, saya  takut bikin malu mba, makanya saya ragu-ragu "

Buat yang membaca atau orang lain bisa dibilang itu bisa dipahami, kalau buat saya itu penghinaan! Kok gitu? Jelaslah, it's crystal clear  bahwa dia meragukan kemampauan saya menilai sdm yang saya miliki. dia meremehkan kemampuan saya untuk melakukan analisa! Artinya dia meremehkan saya! Siapa dia sampai bisa bilang begitu? Orang akan bilang saya keras kepala, sombong dan keras hati, tapi coba deh direnungi lebih lagi, apa saya salah?

Apapun yang saya rasa sama sekali tidak penting karena akhirnya siaran talkshow tetap berlangsung dengan penyiar yang sudah dijadwalkan. (NINK)

Rabu, 15 Agustus 2012

Wedding invitation DRAMA

Samarinda - Saat merencanakan pernikahan pasti yang paling penting adalah jumlah undangan. Ketika  mensortir undangan beberapa hari yang lalu, saya sempat beradu mulut dengan ibu. Karena mengurus undangan ini sangat sensitif sekali. mengingat begitu banyak orang yang penting dalam kehidupan kami sekeluarga. Layaknya keluarga besar tentunya ingin berkumpul dan merayakan momen spesial ini, terlebih saya adalah anak perempuan satu-satunya dalam keluarga.

Budaya orang timur ini yang harus saya kikis dan megosiasikan. Saya ingin pesta pernikahan saya lebih private & intimate hanya orang-orang terdekat dan saya kenal betul yang ingin saya temui disaat spesial itu. Berdebat pasti lah itu saya bahkan berpikir kalau ibu saya terlalu kaku dan ingin mendominasi. Huffttttt sempat marah itu jelas. Saya putuskan hanya ada 50 orang yang diundang, Ibu saya geleng-geleng kepala. Bagaimana mungkin kalau hanya 50 orang? Mengingat jumlah keluarga dan jumlah teman-teman saya yang banyak (menurut ibu).

Kalau orang panik pasti bicaranya ngawur,  ya memang begitu ibu saya malah sempat bilang

 " Ibu ga yakin kalau 50 orang itu cukup, pasti lebih. Kamu sih kebanyakan teman "

Ngeri juga ni dengernya seakan-akan berteman banyak tidak boleh, emosi sekali saat itu. Mau marah, saya tidak sampai hati. Saya paham benar perasaan ibu saya. Saya pilih diam dan menahan napas, awalnya saya pikir itu akan menahan airmata, ternyata malah makin deras xixiixixixi

" Ya sudah, sekarang kamu atur baik-baik. Ini kan acara kamu " Suara perempuan itu terdengar lembut di telinga dan hati saya. :)

Akhirnya kami menemukan jalan tengah bagi masalah ini. Mengatur pesta pernikahan ini sangat menantang adrenalin, menguras emosi habis-habisan. Alhamdulilah..  :) 

Counting down the days

Samarinda - Kepala ini penuh rasanya dalam seminggu terakhir ini, ingin sekali menulis di blog ini tapi BINGUNG! Orang bilang ini wedding madness. Bener banget kata orang, kalau soal pernikahan semua yang gampang jadi rumit. Saya sendiri baru sadar kalau dalam kurun waktu kurang dari 4 bulan saya akan menikah. WOOOWWWWW bentar lagi.

Banyak yang aneh, saya ini adalah orang yang dikenal organize and of course well planned!  Tapi apa yang terjadi saudara-saudari.... Bahkan tempat melaksanakan ijab kabul saya belum punya! Masih bingung ni, tempat belum ada niatan mencari udah ada sih... Undangan? hehhehe ini juga belum terpikir. Sukses deh pokoknya, sukses ngawurnya.

Sangat kontradiktif, bagaimana mungkin seorang Herning berlaku bodoh seperti ini. Tapi bagaimana lagi? Keasikan dalam kesibukan sendiri memang membutakan. Alhamdulilah saya sudah ada gambaran undangan dan juga tempat pernikahan nanti. Konsep undangannya adalah bermanfaat, yang jelas bukan kertas. Saya ingin menerapkan konsep GO GREEN dalam pernikahan kami. Begitu juga dengan souvenirnya, harus bermanfaat (tapi bukan juga yang cheesy ).

Betapa hebatnya jaman ini, semua serba internet. Jelas ini memudahkan calon pengantin seperti kami. Tinggal klik dan beres. Tinggal tunggu tanggal mainnya saja, my wedding day gonna be perfect as i expected ^-^
Walau sekarang lagi asik mikirin pestanya, sebenarnya saya sedang berpikir juga tentang pernikahan kami kelak. Amin. 

Terimakasih sudah menyediakan waktu untuk membaca blog  ini, feels good sharing with you 

Selasa, 31 Juli 2012

Halal di cantikmu !


Samarinda - Perempuan mana sih yang ga ingin terlihat cantik? Semua pasti mau dong ya... Walau kadang persepsi cantik jadi berbeda-beda. Kali ini bicara tampilan aja ya. Kosmetik jelas adalah salah satu alatnya, saya yakin kita semua sependapat dengan itu. Tapi kosmetik yang bagaimana dulu ni? Jujur saja, saya baru tersadar tiga tahun yang lalu. Boleh ya cerita sedikit :)

1. Melihat iklan kosmetik WARDAH.
Awalnya penasaran, dengan adanya WARDAH.Ya.. Saya bingung tiga tahun lalu melihat iklan WARDAH yang mengklaim diri sebagai kosmetik halal. Lalu jadi berpikir, ada apa ya? Kok sampai seheboh itu sampai-sampai kosmetik saja harus ada halalnya. Sampai akhirnya saya cari info sebanyak-banyaknya di internet. Waktu itu, ya cukuplah untuk sekedar tahu dan mulai paham sedikit-sedikit.

2. Bertemu akun MUST BE HALAL 
Buat beberapa pengguna facebook aktif mungkin mengikuti akun yang dibimbing Bapak Ustadz Nanung Danardono. Saya belajar banyak sejak bergabung disana mulai dari makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik sampai beberapa produk turunan babi. Weeewww banyak banget ya? Silahkan bergabung dan bertanya disana. Insya Allah admin akan menjawab dengan segera. 

Saya mulai paham setelah membaca artikel berjudul KOSMETIK PUN JUGA HARUS HALAL, ternyata banyak hal yang saya tidak tahu karena sering saya sepelekan tapi ternyata penting. Berikut saya kutip bagian dari artikel tersebut yang membuat saya terbelalak :

Jurnal LPPOM MUI menganjurkan kita untuk berhati-hati terhadap kosmetik yang mengandung : 

Lemak
Lemak dan turunannya (Gliserin, GMS, Cetyl Alc, Stearic Acid, Stearyl Acid, Palmitate Acid, dll) yang banyak digunakan sebagai pembuatan lipstik, sabun, krim dan lotion dapat berasal dari lemak hewan* 

Kolagen dan elastin
Kolagen dan elastin berguna untuk menjaga kelenturan kulit. Zat ini sering digunakan dalam produk pelembab. Zat ini merupakan jaringan yang bisa berasal dari hewan* 
Ekstrak plasenta dan amnion (cairan ketuban)
Plasenta dan amnion yang terytama digunakan untuk peremajaan kulit, dapat diperoleh dari hewan* atau bahkan manusia.

Vitamin
Zat penstabil vitamin yang dipergunakan dalam kosmetika. Zat ini ada yang berasal dari hewan* 
Asam Alfa Hidroksi (AHA)
AHA sangat berguna untuk mengurangi keriput dan memperbaiki tekstur kulit sehingga kulit halus dan kenyal. Salah satu senyawa AHA yaitu asam laktat, dalam pembuatannya menggunakan media yang berasal dari hewan* 

Hormon

Hormon estrogen, ekstrak timus dan melantonin adalah contoh hormon yang berasal dari hewan* yang dapat digunakan dalam kosmetika


Berbekal ilmu dari akun tersebut dan juga pemahaman yang cukup. Saya buang semua kosmetik saya, kenapa semua? Karena semuanya tidak memiliki logo halal. *dhueeewewwewweeng. Memang perlu sentilan untuk berubah :) Alhamdulilah sudah bergeser.

3. Talkshow Bincang Ramadhan, Kajian Halal-Haram LPPOM MUI Prov Kaltim di 91,7 Radio Antara.

Ini dia keuntungannya jadi bagian program di radio, saya diperbolehkan bekerjasama dengan pihak manapun yang saya inginkan untuk kepentingan pekerjaan. Kali ini saya menggunakannya untuk menjawab rasa penasaran saya. Kalau memang mau dengar silahkan ke website RADIO ANTARA setiap Selasa, pukul 16.00 -17.00 wita selama bulan Ramadhan. eeehhhh malah promosi ^_^

Pada edisi kedua,  saya berkesempatan melakukan wawancara bersama Bapak drh. H. Sumarsongko dari LPPOM MUI Provinsi Kalimantan Timur. Beliau bercerita panjang lebar bahwa yang diurus LPPOM MUI bukan cuma soal makanan tapi juga kosmetik dan obat-obatan, sesuai namanya Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika. Beliau juga menjelaskan bagaimana para perempuan seharusnya waspada dengan kosmetik yang digunakan. Karena soal Halal - Haram bukan cuma soal makanan saja tapi juga banyak hal, salah satunya kosmetik. . 

Para perempuan seharusnya lebih kritis dan berhati-hati karena banyak kandungan dari kosmetik yang jauh dari unsur halal. Maunya cantik lahir tapi malah "ngumpulin dosa"  bisa gawat ni. Iya ga?

Saya paham benar bahwa setiap perempuan ingin tampil cantik, lalu bagaimana jika mulai sekarang ditambah dengan sempurna dengan produk halal? Boleh ya kakak? xixixiixi berasa di mall aja :) Memang di jurnal Halal sudah banyak kosmetik yang halal, hanya saja setahu saya.. Cuma wardah yang menempelkan logo halal di produknya. Jadi kenapa mesti merepotkan diri sendiri dengan beragam keraguan didalamnya? Cari saja yang  memang halal dan mencantumkan identitas halal dalam produknya, bereskan? Selamat terlihat cantik ya cantik ... :) 


Senin, 30 Juli 2012

SDM Separuh Nyawa


Samarinda – Sebelumnya terimakasih untuk seorang sahabat, kakak dan klien tercinta mba Mutiara Sari yang memberikan istilah ini kepada saya. Benar-benar menyadarkan saya tentang keberadaan orang-rang menjengkelkan yang masuk kategori SDM SEPARUH NYAWA. Bukan karena sok sampai berani menilai orang seberani itu, hanya kebetulan saya kerap menemui orang dengan macam ini. Buat yang merasa terintimidasi dengan judul tersebut, maka silahkan silang  blog ini di browser anda. I’m not telling you to go, but there’s the door if you want out. Le’s move on to the subject.

Dalam tiga tahun terakhir ini saya banyak belajar mengenai karater orang karena menangani SDM di perusahaan saya bekerja. Ada beberapa jenis yang menurut saya  irritating, diantaranya adalah :
1.     
           1. Benci perubahan.
Mereka yang benci perubahan akan bilang “ Gimana ya, abis dari dulu juga udah begini “.   I don’t know how to describe it yet, but he/she is not a keeper. You got to let her/him loose ! He/ she is not an asset, keset (betawi) iye!
Ga  tahu ya bagaimana orang jenis ini bisa bertahan. Biasanya yang begini adalah budaya instan yang dia dapat seumur hidupnya. Saya tidak bicara soal masa depan dia, tapi yang pasti kalau saya yang jadi atasannya, pilihan bagi owner adalah.. pilih dia atau saya. I do it my way!


 2.   Enggan / malas belajar.
Bagaimana menilai seseorang malas belajar? Mudah! Dalam rapat, biasanya dia tidak mencatat! Ini simple sekali bukan? Biasanya mereka yang malas akan bilang “ kan udah ada notulis” HAH! BICARA SAMPAH! Ketika rapat ada beberapa hal detil yang dibicarakan. Ketika sudah bicara soal koreksi maka yang harus dipikirkan adalah bagaimana ini bisa terjadi? Analisa dong! Gimana mau analisa kalau tidak mencatat? Bagaimana kalau ternyata yang dikoreksi adalah diri sendiri? Gimana ceritanya? Apa mau nunggu notulen di dinding baru mau memperbaiki? Orang yang tidak siap untuk rapat adalah orang yang MALAS!

Dulu dalam setiap rapat, semua orang dalam tim saya selalau mencatat. Karena kami memperhatikan detil dalam setiap masalah untuk terus mengevaluasi. Apa semua-semua harus diberitahu dulu? Weeewwwww…. He or she aint goin no where.


3. Gimana nanti person
Pernah bertemu dengan orang macam ini? Setiap kali ada tugas atau permintaan dia akan bilang “ gimana nanti aja deh “. Ini jawaban yang aneh, seharusnya tiap anggota dari tim  punya target atau goalnya sendiri. Lalu bagaimana dengan banyak orang yang masih berserah pasrah?


4..Rajin bertanya
Mungkin sebagian akan bilang, “ Kalau ga tau kan lebih baik bertanya?” SALAH! Kalau ga tau seharusnya cari tau! Banyak tanya bukan solusi, emang apa guna internet kalau semua serba tanya?
Mereka yang rajin bertanya ini berpikiran bahwa atasan/ rekan kerjanya adalah anggota keluarganya. Seperti layaknya keluarga akan selalu membantu kapanpun diperlukan. Lagi-lagi SALAH! Seharusnya saling dukung dan membiarkan dewasa. Bukan dimomong setiap waktu! Be creative !

       5. Demanding / Penuntut
Jenis ini adalah favorit saya untuk dihancurkan. I’d love to crash him / her into pieces. I don’t mean in a bad way, its for his own good.  Jenis ini sering kali meminta untuk dimengerti, alibinya adalah dia tidak sempurna, kisah masa lalunya atau apapun yang membuat simpati muncul. Ini sering sekali digunakan  mereka dengan gaya “rapuh”.

5    6.A cutter
Mereka yang suka memotong pembicaraan, belum selesai kalimat tiba-tiba dengan spontan bicara. Buat saya orang seperti ini biasanya merasa bisa membaca pikiran orang lain. Kalau berurusan dengan orang macam ini biasanya saya membawa catatan kecil dan membuat poin-poin yang  akan dibicarakan. Ini penting agar saya tetap fokus dan supaya ga perlu lama-lama berurusan dengan orang itu.

Sementara ini masih enam jenis, bisa jadi bertambah lo J  Ini dari pendapat pribadi, saya bisa menulis ini bukan karena saya sempurna. Saya juga ada di beberapa poin tersebut, and im tryin to control it. How to handle those type of person? Well yall I can say, give you self a break. It’s ok to loosin up an get some freak on J. Goog luck then.

Makin dekat, kian lekat


Samarinda – Kali ini belajar cinta (lagi)... hehhehe. Hubungan yang sehat itu yang seperti apa sih? Apa yang saling dan selalu menyayangi setiap saat? Hemmm Bisa jadi ^_^. Sayangnya bukan itu yang ada dikepalaku sekarang. Kali ini cinta yang kurasa adalah masa saat berlawanan, bersaing dan kompetitif. Aneh? Mungkin.. But its keepin it real.

Sebenarnya sudah lama aku sadari ini, hanya saja makin terlihat jelas sekarang. Laki-lakiku memilih untuk berdiri sendiri disamping dan siap mencubit dengan seluruh kasih sayang yang dia miliki. Harus diakui aku ingin dimanja dan dibela setiap waktu, hanya saja itu hanya akan membuatku makin besar kepala jika terus menerus terjadi. Kadarnya? Entahlah, dia lebih tahu.

Bersama dia membuat aku berpikir lebih spontan. Biasanya aku adalah orang yang  uptight, bersama dia aku belajar (sedikit-sedikit) kalau hidup memang harus spontan. Aneh ya? Orang radio kok malah ga loosin up…. Hehehheheh  my bad. Sejak Bapak memutuskan untuk melepaskan diri dari keluarga, aku jadi kurang paham akan spontanitas. Hidup harus organized ini dan itu. Bagaimana bentuk cintaku kepada seorang Budi Christianto mungkin baru sekarang aku bisa rasa manfaatnya yang begitu besar.

Ajaib bagaimana dia ingat obrolan kami pertama kali. Bagaimana dia mengakui pada saat itu dia takut jatuh cinta padaku. Ohh GOD, so sweet wasn’t it?  Hubungan ini sudah berlangsung dua tahun hanya yang aku tau dia sangat mencintaiku dalam segala hal, aku juga begitu lo J Kenapa harus dia? Oh jangan tanya itu (lagi), ceritanya akan sangat panjang dan lama.

Well we’re getting married by the end of the year, wish us all the best ya…..

Jumat, 27 Juli 2012

Lelah ditengah

Samarinda - Pernah merasa seperti ini? Jelas super duper ga enak ya! Kali ini terjadi (lagi). Berhadapan dengan begitu banyak orang dan akhirnya hanya diam tanpa bahasa membuatku merasa... SUDAHLAH. Keinginan untuk keluar selalu ada, tapi sampai kapan harus bertahan saya rasa pilihan ada ditangan saya sendiri.

Dalam keluarga akan ada masanya saya harus mnghubungkan perasaan antara dua orang atau lebih. di pekerjaan? Oh jelas ini memang terjadi benar, malas memang rasanya jika ini terjadi dalam satu saat yang sama. Kenapa orang sulit sekali mengatakan maksudnya sampai harus mengorbankan orang lain untuk menyelesaikannya?

Setelah dibaca baik-baik, ternyata postingan kali ini cuma berisi keluhan tak berujung. Jadi lebih baik diam, dipikirkan dengan tenang dan TIDUR!

Minggu, 22 Juli 2012

(Pengen) Geser Pager

Samarinda - Hari ini ada info dari temen kalau ada Mall yang cri project event. Heemm tawaran menarik, mengingat kalau di Samarinda saya belum pernah nemu mall yang bertema ( kecuali kalau tahun baru dan lebaran. Menarik bukan ketika kita bsa berkarya lebih banyak? Asik kan ya? Tapi apa mungkin ini bisa? Sementara saya masih jatuh cinta dengan radio. Kalau memang jatih cinta bertemu dengan realita harus bertempur keras, maka biarlah

Selasa, 10 Juli 2012

Donor Darah adalah PRIVILEGE

Bingkisan dari PMI Samarinda
Samarinda - Buat sebagian orang mungkin donor darah adalah hal yang biasa dan umum saja. Kegiatan ini biasa dikenal sebagai sedekah, berbuat baik dan mencari pahala. Sama sekali ga ada salahnya dengan donor darah ( selama anda sehat ).

Tapi buat saya donor darah adalah kegiatan istimewa, bukan karena ingin sombong dan merasa paling benar karena sudah berbuat baik, sama sekali bukan. Buat saya menjadi pedonor adalah kehormatan. Ya! Karena saya "diperbolehkan" untuk membantu orang lain dengan apa yang saya miliki.Harus diakui saya kecanduan donor darah dalam dua tahun terakhir ini.

Seperti layaknya hidup, ada kalanya kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.  Sampai akhirnya masalah muncul pada akhir tahun lalu.Saya dinyatakan tidak layak melakukan donor darah karena kadar hemoglobin darah selalu kurang dari 12 (batas normal). Katanya kelelahan, srtess dan ini itu bukannya makin tenang, saya malah makin stress diberitahu kabar itu hehehehhe (sungguh pribadi yang tidak siap dikritik).

Sampai akhirnya 7 Juli kemarin, niatnya iseng main ke Mall Lembuswana. Untungnya ada mobil PMI yang mangkal disana. Jujur saya trauma dan takut ditolak lagi ( saya ini ditolak donor 5 kali berturut-turut), akhirnya lewati mobil dan stand PMI dengan cueknya dan langsung ke toilet. Disana langsung cuci muka, ngilangin stress dan ngumpulin nyali. Ngaca lama-lama dan sambil bilang " Kali ini pasti bisa! Pasrah aja.. " Sungguh urusan donor darah ini diluar kuasa saya. Mau bilang daram? Silahkan.. wong kenyataannya memang begitu.

Akhirnya saya tersadar bahwa ruangan itu makin penuh dan berisik gara-gara sekelompok perempuan muda bekerja masuk. Kaki ini makin mantap ke stand PMI, disana saya ketemu mba yang baik, ramah, cantik ( belebihan ah) sabar aja deh. Tekanan darah di cek, hasilnya normal (alhamdulilah). Dag dih dug  terasa saat mau ambil darah,  ngecek  Hb! Ini dia yang jadi momok, ngeri banget.  Jarum itu masuk ke kulit dan diambil sample darah, lalu dimasukin ke alat mungil. Berbeda dengan di Bontang. Kalau disana sample darah dimasuka ke cairan kalau jatuh berarti hb bagus, kalau ngambang berarti jelek dan ga bisa diambil darahnya.

Karena ga  berani melihat hasil saya pilih tutup mata dan menunggu petugas yang ngomong sendiri, " 13,5 mba "

Sekejap langsung saya buka mata dan langsung teriak " AAAAAKHHHIIRNYA !" tanpa sadar teriakan itu membahana dan seisi lorong melihat saya. Petugasnya cuman senyum-senyum saja. ( NINK )

Rabu, 04 Juli 2012

LIFE'S GOES ON

Samarinda - Kemarin bisa jadi hari yang membahagiakan bagi kami sekeluarga, karena adik saya diterima bekerja di Pertamina. Perjuangan dia selama berbulan-bulan akhirnya berbuah manis. Senang? Oh jelas, bahagia nyata benar terlihat dan terasa. Ibu jelas jadi orang yang paling berbahagia atas suka cita ini.

Saya adalah anak kedua dari lima bersaudara, sekaligus satu-satunya anak perempuan di keluarga saya. Besar di keluarga ini membuat saya menjadi orang yang keras dan sensitif disaat yang sama. Bukan juga hal yang bisa dibanggakan terlalu luar biasa. 

Kalau dilihat kebelakang, mungkin orang tidak akan pernah menyangka bagaimana kami bisa seperti  sekarang. Sebelas tahun yang lalu kami ( Ibu, saya dan tiga adik saya ) datang ke Kalimantan Timur untuk memulai hidup yang baru. Kakak saya masuk pendidikan dinas di Curug, itulah kenapa dia tidak bersama kami. Seingat saya yang kami bawa hanya pakaian dan buku saja, dengan kapal Tidar yang membawa kami ke Balikpapan.

Setahu saya, pindah ke Kalimantan artinya akan kuliah di Samarinda (kebetulan saya diterima di Fak. Kehutanan Unmul ), tapi tidak. Kami dalam kondisi yang sangat sulit, jangankan untuk kuliah. Untuk makan dan tempat tinggalpun kami tidak punya. Akhirnya Ibu memutuskan untuk memisahkan saya dan adik-adik. Ibu, saya dan adik bungsu saya untuk tinggal di Bontang bersama keluarga Pakde untuk sementara waktu. 

Ibu memulai usaha warung makan yang pelan-pelan membuahkan hasil, lumayan lah untuk saat itu. Kami dulu pernah makan singkong rebus karena ibu tidak punya uang untuk beli beras, akhirnya bisa makan makanan yang "mewah" untuk ukuran kami. Tidak butuh waktu lama, Ibu memutuskan untuk mengumpulakan kami kembali. Akhirnya, kami sekeluarga bisa kembali berkumpul di Bontang. Kami mulai menata hidup.

Kesulitan hidup membuat kami menjadi kompak, dipandang orang dengan buruk, dinilai salah, bahkan dibilang anak tanpa Bapak. Bukan cuma orang luar yang bilang begitu, dari keluarga besar juga bahkan ada yang terang-terangan membenci kami. Dari sana kami belajar, kalau uang memang membutakan. Kami bahkan dianggap sampah dan benalu oleh mereka. Sampai kami bersumpah suatu hari jka kami menjadi "orang" kami akan balas mereka satu persatu Dulu kami dendam sekali, waktu dan kondisi merubah kami. 

Hidup mulai tertata, Ibu membiarkan saya kuliah Diploma 1 di Balikpapan, karena cuma itu yang Ibu mampu. Tiga adik saya masih sekolah, jadi tidak mungkin saya meminta terlalu banyak. Selapas kuliah saya sempat bekerja di beberapa tempat dan akhirnya memutuskan menjadi penyiar radio sampai sekarang. Adik saya yang paling besar sekarang sudah bekerja di Pupuk Kaltim, yang nomor dua kan tadi sudah dibiang diatas, sementara yang paling kecil sedang menunggu pengumuman SNMPTN ( semoga dia bisa masuk kampus idamannya). 

Kami memang belum bisa dianggap bangkit benar, tapi kami sudah bisa membuka mata mereka yang dulu menghina, memaki dan merendahkan kami dengan bukti nyata bahkan kami mulai berhasil. Saya bangga dengan Ibu karena keteguhannya menghadapi perjalanan panjang ini. Saya yakin ini menjadi ladang pahal luar biasa buat ibu. Sementara kami anak-anaknya bisa terus berkarya dan membuat bangga Ibu denga semua prestasi kami. Semoga banyak hal baik lagi yang bisa kami dapati. 

Perjalanan  sudah sejauh ini, rasanya sudah waktunya saya untuk melakukan hal yang sama. selama 10 tahun terakhir saya menutup hati karena saya mau melihat adik-adik saya berhasil.Sekaang mereka sudah menemukan jalannya sendiri dan saya juga harus move on. Semoga akhir tahun nanti saya bisa melangsungkan pernikahan saya dengan orang yang sudah saya pilih. Tapi saya juga harus tetap menjaga seorang adik saya yang masih harus menyelesaikan pendidikannya. 







Jumat, 29 Juni 2012

Lost in CV

Samarinda - Beberapa hari lalu saya menerima surat lamaran pekerjaan dari atasan saya. Seperti biasa, ini surat lamaran seorang penyiar radio. Sebagai head bagian program, saya bertugas melakukan interview pada beberapa kandidat, tidak hanya itu, saya diminta untuk menangani rekruitment hingga training sdm  ( hal ini lumayan lah mengingat saya baru tujuh tahun di radio). 


Dari begitu banyak pelamar yang pernah saya temui, tak jarang saya selalu berakhir dengan " geleng-geleng " kepala, diantaranya adalah :


1. Terlalu bertele-tele dalam membuat surat lamaran. 


Saya capek dengan surat lamaran yang melakukan begitu banyak kalimat sapaan dan juga kalimat yang berputar-putar. Belum lagi dengan surat lamaran yang menggunakan kata-kata indah seperti " saya akan tidak akan mengecewakan dan akan berterimakasih sekali. Seakan-akan yang ditawarkan indah-indahnya saja. 


Buat saya bagaimana seseorang bercerita lewat surat lamaran, bisa membantu saya untuk mengenali seseorang. Tapi ya sudahlah, strategi seseorang untuk menawarkan diri kan berbeda-beda. Mungkin saya apes karena sering menemukan yang modelnya begitu.


2. Menggunakan blangko Daftar Riwayat hidup.
Ini nih, yang bikin cekikikan. Saya tidak bermaksud menyepelekan bagi mereka yang menggunakannya. Tapi buat saya itu tidak rapi, dan lagi lembaran itu tidak bisa bercerita banyak kehidupan seseorang. 
                               Kok bisa? semua kan ada disana dan tinggal diisi? 
Gini ya, bayangkan jika anda sekolah ditempat yang berbeda-beda. Satu lembar kertas itu tidak bisa menolong. Saya adalah bukti nyata, sewaktu SMP tiap tahun saya pindah kota. Apa anda bisa bayangkan berapa banyak saya harus tulis di kertas itu?  Apa susahnya diketik yang rapi, diprint, lalau diperbanyak. Kan lebih murah, praktis dan rapi dari pada harus membeli blangko perwarna putih dengan tulisan biru itu (saking geregetannya)?


3. Tidak mencantumkan "reference"nya. 
Beberapa hari yang lalu saya pernah jadikan kekesalan soal reference ini sebagai status facebook saya. Ternyata banyak teman-teman saya yang justru tidak menyadarinya, bahkan ada yang bertanya " Emang Perlu ya? "


Memang sih, ini sama sekali bukan keharusan, tapi dengan mencantumkan nama orang yang bisa mereferensikan anda akan memudahkan hrd untuk melakukan cek silang. Akan lebih baik lagi jika dia bekas atasan anda atau senior. Saya selalu melakukan itu, mencantumkan nama bekas atasan dan senior saya dulu, tentu dengan meminta ijin mereka terlebih dahulu.


Yang unik dari beberapa tanggapan teman-teman saya adalah " karena dia belum percaya, bahwa ada org yg bisa memback up dia dg baik,, dan ia karyawan separuh nafas " Wedeewww pedes banget komennya. Ada gitu yang separuh napas?  Hayo.. Mari kita cek diri sendiri ^_^


4. Tidak menyertakan sample suara.
Saya menilai ini sebagai bentuk kesiapan. Seseorang yang melamar sebagai penyiar radio seharusnya memang menyertakan sample suaranya. Kan yang diperlukan bukan cuma surat lamaran saja, tapi juga suaranya! Sebagian orang akan bilang saya mempersulit. Masa sih?


Coba deh, justru ini akan mempermudah saya bekerja. Dari pada saya harus memanggil berkali-kali untuk proses rekruitment seleksi admin, wawancara, ambil sample suara lagi. Buang waktu! Walau sebenarnya kalau udah penyaringan, biasanya radio juga akan melakukan pengambilan sampling suara ulang. RIBET? Ga sulit kok! Saya dulu pake walkman buatan cina, kualias suara juga jelek waktu itu.  Kalo sekarang kan udah bisa pake handphone...


Beberapa hal diatas mungkin terdengar berlebihan bagi sebagian orang. Hanya saja buat saya ya ini yang saya tau. Bisa saja dikemudian hari akan bertambah lagi listnya. Ya.. paling ga ini adalah bagaimana saya sebagai bagian rekruitment sdm melihatnya. (NINK)









Senin, 25 Juni 2012

Berapa banyak teman dekatmu?


Samarinda – Hari ini Minggu 24 Juni 2012, baru saja saya terpikir soal hal yang satu itu. Sama sekali tidak ada kegiatan, seharian saya di kamar kost tercinta tanpa ada hal yang berarti.  Setelah dipikir dengan benar sambil mengingat tentunya… Hari ini yang saya kerjakan (hanya) menonton kembali serial Glee  dan Suits. Bener-bener kosong kan? Xixiixix ya sudahlah, kalau hari ini banyak kegiatan belum tentu saya bisa ngeblog dan cerita soal hari ini.

Tiba-tiba saya teringat omongan seorang kawan, “ Enak ya mba, temennya banyak. Dimana-mana ada, jadi mau ngapa-ngapain enak “

Lalu saya melihat sekeliling, dikamar ini cuma ada saya sendiri. Hari libur kan identik dengan hang out dengan teman- teman, tapi kok saya tidak alami itu?  Apa saya kesepian? Mungkin juga.. Bisa jadi bukan? Lalu saya coba mengingat jumlah teman dekat yang saya punya. Setahu saya tidak ada yang spesial –spesial amat. Heran ga? Kok ada orang ngomong gitu?

Kebiasaan hidup berpindah membuat saya belajar bahwa, mempunyai teman dekat itu tidak mudah. Kemampuan untuk memaintain hubungan juga jadi rumit. Jadi saya putuskan untuk memperlakukan semua orang sama saja. Ini tidak terjadi begitu saja, tapi sudah terbukti waktu.

Seorang kawan lama pernah bilang “ Ra ono iku sik jenenge konco adhoh karo cedhak. Konco yo konco. Biasa wae ! “ (Yang namanya temen deket atau temen jauh itu ga ada! Teman ya teman, biasa saja).
Cekok’an ini saya dapati diwaktu SMA kelas 2, kurang lebih tahun 1999.  ( waduh ketahuan deh angkatan berapa). Aneh memang, namun sejak itu saya perlakukan teman-teman saya dengan kadar yang sama. Saya pukul rata semua menjadi teman dekat. Buat ukuran biasa-biasa saja sulit sekali saya buat. I’m a compassion person… Bersama dengan teman yang mengerti dan paham denga kita memang gampang-gampang susah. 
Tapi saya percaya, kalau kita berbuat baik sama sesama, tentu ALLAH SWT akan memberikan imbalan yang setimpal.

Apa pernah dikhianati? Belum, belum pernah sampe dimasukin hati maksudnya.. xixiixixi Apa ya yang bisa dishare disini? Heemmmm Oke.. found one!

Dulu teman saya meminta pekerjaan ditempat tertentu, kebetulan direkturnya saya kenal. Saya pikir ya sudahlah, namanya juga membantu teman. Akhirnya dia diterima, seingat saya… Sampai detik ini dia masih bekerja ditempat itu. Senang rasanya membantu teman, kalau saya membukakan pintu rejeki buat orang lain, saya yakin ALLAH SWT akan membukakan rolling door  buat saya.  ( Doa emang harus maksimal, jangan nanggung  ^_^ )

Long story short, pada akhir tahun lalu adalah saya yang menganggur. Saya pulang ke rumah, dan mencoba beberapa usaha online. Alhamdulilah, ada yang gagal ada juga yang masih jalan sampai sekarang. Iseng – iseng saya coba menghubungi teman-teman saya, Alhamdulilah… Semuanya menyatakan dirinya sibuk dan tidak ada  yang menghubungi saya. Sedih memang, tapi apa mau dikata?

Sampai saya akhirnya sms teman saya (yang dulu saya carikan pekerjaan) “ Cariin kerjaan dong, bosen ni di rumah “.

Betapa kagetnya saya waktu dia menjawab, “ Mau kerjaan apa ni? Motong rumput?”

Tanpa bermaksud merendahkan pekerjaan mereka yang memotong rumput, tapi seharusnya dia bisa mencari bahasa lain yang lebih “ramah” mengingat kami adalah kawan lama. Banyak sejarah dan cerita kami lalui bersama. Kenapa menjawab sebegitu mudahnya? Apa dia menganggap bahwa saya ini sampah karena tidak lagi bekerja! Marah sekali saat saya membaca sms itu. Sempat terpikir bahwa itu hanya joke yang dia buat untuk mencairkan suasana. Tapi sampai detik ini, saya tidak menemui niatan dia untuk menghubungi saya. 
Buat saya hal ini adalah hal besar, karena saya adalah orang yang loyal dengan orang – orang terdekat saya. Kenapa saya diperlakukan seperti itu? Kesetiaan itu nomor satu, sisanya akan datang hal baik jika kita setia.
Sampai akhirnya, ibu saya bertanya daftar undangan pernikahan saya… 

Lalu saya menjawab,“ Aku mau sortir dulu Bu, kalau bisa keluarga besar aja dan beberapa orang yang benar-benar teman “


Jumat, 22 Juni 2012

(cuma) Nonton film bermutu :)

Samarinda - Akhir-akhir ini saya keranjingan nonton film Indonesia. Kalo dulu sih males, karena jauh dari bioskop! Hehehehhe Dari dulu juga film Indonesia udah bagus kok. Jadi ga ada masalah sama sekali sama film Indonesia.

Gambar disebelah ini sama sekali tidak bermaksud untuk menjatuhkan film dengan produk tertentu, kebetulan saya cuma bisa dapetin tiket yang ini aja. Jangan marah kalau film jagoannya ga ada disini ya. :)

Saya tidak suka film slapstik, berbau horor dan seks murahan. Buat saya film seperti itu tidak ada manfaatnya buat saya. Dalam kepala saya, ada harapan ketika keluar dari bioskop.. Ada hal-hal yang bisa saya petik dari film itu. Harus gitu! Percuma beli tiket buat film yang bikin buneg lan ngebek-ngebek'i  (javanese edition) isi kepala. Mending pilih yang memberi pencerahan, iya to?

Balik lagi ke film yang saya tonton ya.Jujur saya ga nyangka dengan sambutan penonton disaat film-film ini diputar. Contoh ni ya....

1. Lovely Man
Film ini saya tonton waktu hari pertama premier di Samarinda. Jumlah penontonnya ga banyak, ga sampe 20 orang. Ya, mungkin karena nontonnya hari Kamis ya? Malem Jum'at lagi.. Ya ealah, yang namanya Kamis Malam ya jelas jelas Malam Jum'at. heheheh. Film ini menggetarkan banget, bentuk cinta dan sayang seorang ayah kepada anaknya dan begitu juga sebaliknya. Memang ga happy ending seperti yang saya harapkan. Tapi pada bagian bahwa mereka bisa menjalani hidup masing-masing (kembali), buat saya good enoughlah.

2. Soegija
Film yang ini saya ngotot nonton walau bokek, hehehhe. Jumlah penonton membludak, kali ini sampai 50an.orang. Sumpek? Iya juga sih, AC jadi ga dingin hehehhe. Tapi puas sekali, walau durasinya panjang tapi nilai-nilai di dalemnya dapet banget. Buat yang mikir bahwa ini film tentang agama tertentu, ya terserah. Saya muslim tapi saya belajar banyak di film ini.

3. Di Timur Matahari
Kejadian nonton film ini lebih lucu lagi. Saya beli tiket 15 menit sebelum film dimulai, saat itu saya pembeli nomor 8. Kenapa hayo bisa tau? Gampang lah.. waktu beli tiket kan keliatan kursi yang sudah terisi. Kebetulan saya hobi banget liat jumlah penonton. #iseng banget

Sempet ciut nyali, kenapa cuma delapan orang yang nonton? Padahal film ini bagus (dari resensi), apa orang-orang ga suka sama film itu? Akhirnya pertanyaan saya terjawab. Satu persatu orang-orang masuk ke studio dan mencari tempat duduk. Alhamdulilah, langsung plong hati ( ga ikut bikin film tapi ikut ketar-ketir), ibaratnya seperti sakit gigi dan kemudian gigi itu tanggal. LEGAAAAAA


Buat sebagian orang kegiatan nonton film Indonesia (mungkin) belum jadi kegemaran. Tapi buat saya ini sudah jadi way of life.. xixiixi  #gaya... semoga aja bisa gitu terus ya?  (NINK)


Plis, nikahi aku #WRONG!

Samarinda - Saya kok males banget denger kalimat yang jadi judul kali ini. Kenapa coba ? Karena permintaan menikah macam itu kok kesannya (buat saya) menghiba banget. Dengernya aja kok drama banget. Mungkin buat sebagian orang akan bilang, saya munafik. Biarlah, wong waktu pacar saya mengajak menikah kami sama-sama berpikir bahwa dua kepala kami bisa bersatu dan saling melengkapi makanya mending nikah for a brighter future. Sombong? Masa sih?

Apapun yang kita lakukan disaat ini akan berdampak dikemudian hari. Ini adalah dasar saya menghindari kalimat itu keluar dari mulut saya atau pasangan. Bayangkan kalau suatu hari tiba-tiba bertengkar dan keluar kalimat

" Dulu juga kamu kan yang minta dinikahin? Aku sih karena terpaksa aja " Duueeeennngggg. BIngung ga tuh??

Terlepas bahwa mungkin dia bukan yang terbaik atau mentalnya cetek dan apapun hal buruk yang mungkin terlintas, harus diakui ada asap ada api. Saya adalah orang yang ingin mengantisipasi kemungkinan itu dikemudian hari. Buat saya, keputusan menikah itu tidak boleh dibuat karena bujukan, rayuan, permintaan atau bahkan ancaman.

Ada baiknya dibuat dengan akal sehat, kepala dingin dan juga dasar-dasar pemikiran yang sama. Semoga saja hubungan saya bisa berakhir manis disaatnya nanti. Kalaupun ada masalah yang datang kami bisa maju kedepan dan menilik kebelakang sekali-sekali, untuk koreksi. Bukan buat mengungkit kejadian yang bisa membuat luka. (NINK)
  

Kamis, 14 Juni 2012

Tim itu harusnya....

Samarinda - Kadang di kepala sering berpikir kalau tim itu harus satu visi dan misi, gerak dan derap juga harus sama. Tapi ga ah, aku pikir tim itu memang harus beda-beda. Kan di isi oleh banyak kepala, menyikapi perbedaan juga hrus bijak, kadang keras juga gapapa. Menurutku memang manusia harusnya seperti itu, ada salah, masalah dan risalah.


Mungkin hari ini biasa saja adanya, tapi buat aku ini istimewa. Aku tadi siang memutuskan untuk makan siang bersama teman-teman sekantor. Saking sibuknya pengen makan sama mereka aku sampai lupa bahwa aku punya penyiar yang siaran berita dan harusnya aku rekam siarannya. Ya, memang siaran berita harus direkam, karena kami harus merekam setiap laporan dari reporter yang  masuk untuk di jadikan database. Kelabakan pasti, wong aku juga baru inget setelah siaran berlngsung selama satu jam lamanya.


Kaget? Jelas! Aku putuskan untuk balik ke kantor dan melihat dengan mata kepalaku sendiri betapa bodohnya aku. Aku bahkan ga nyalain komputer rekaman, dari sini aku diam dan ambil napas panjang. lalu aku telpon reporter dan meminta maaf. Alhamdulilah, mereka maklum dan memutuskan untuk membantu dan bersedia membaca berita ulang untukku.


Akhirnya aku bisa bernapas dan berpikir kenapa ga keinget ya? Sambil menghukum diri aku terus bergumam sampai akhirnya suara perempuan muda muncul.
 " Aku tadi juga mau ngasih tau tapi, aku ragu ".
Aku geleng-geleng dan bilang " Kenapa ga ngasih tau? Kan aku juga bisa lupa"


Dia diam dan meminta maaf. Lalu aku akui bahwa aku juga salah, kesalahan terbesar ada padaku. Karena mereka ada dibawah kendaliku. Seharusnya memang aku menjaga mereka dengan baik. Kami akhirnya mendapatkan kata sepakat bahwa kami adalah manusia, kerap khilaf dan lupa. Karena itu harus saling mengingatkan. 

Sabtu, 09 Juni 2012

Datang dan kasih kabar

Samarinda - Sahabat saya baru saja bercerita tentang kehidupan pernikahannya dimana Ibunya datang tanpa memberi kabar terlebih dahulu dan suaminya marah. Kebetulan suaminya memang ekspariat yang bekerja di Indonesia. Katanya jika salah satu akan menerima tamu, pasangannya harus tahu. Bahkan jika itu adalah orang tuanya sendiri. Hemmm.. pernikahan beda bangsa memang menarik ya? 

Saya cuma senyum-senyum melihat kegusarannya, terlebih budaya timur dikenal sangat guyub. Namun sejenak saya jadi berpikir beberapa hal. Diantaranya adalah :
1. Berpikir Positif : Mungkin tuan rumah ingin lebih siap ketika akan menjamu tamu. Biasanya akan ada persiapan untuk mental, pengadaan fasilitas dan makan. Istilahnya menjamu tamu lah, kan pengen maksimal juga. Masuk akal bukan?

2. Berpikir Negatif : Oh come on... Ini keluarga kali yang dateng. Pake kasih kabar segala, kaya apaan aja. Lagian juga apa sih yang disembunyiin? Apa takut hartanya kelihatan? Atau justru ga malah mau sembunyiin hartanya? Ini masuk akal juga kan?

Nah, memang banyak hal yang jadi rumit ketika menikah. Barang kali komitmen antara pasangan dan keluarga harus di sosialisasikan dengan baik. Cuma kalau saya yang ditanya, maka saya akan jawab...

I got nothing to hide, i have an open door. Feel free to come with or without any news spread, clue or even a hint. 


Minggu, 03 Juni 2012

A hug of dreams or a dream of hug ?


Pagi tadi aku bangun dengan rasa haru. Ya, itu memang benar adanya. Aku bermimpi semalam, sebuah mimpi yang aku belum pernah bayangkan sebelumnya. Mimpi yang membuat langkahku makin mantab dan tenang. Aku mimpi satu mobil bareng pacar, Ibu, adik dan kakakku. Seingatku, ppacarku yang mengendarai mobil itu, ibuku disampingnya. Aku ada dibelakang pacarku, kakakku disebalh aku dan adikku ada di belakang. Perjalanan lumayang panjang, semua diam seakan menikmati masa terakhir bersama. Seperti mengawalku saja. Ya! Mereka hendak mengantarkan aku ke suatu tempat..Terminal. Disepanjang jalan kami terdiam. Sampai akhirnya kami sampai ke tempat yang dituju.

Pacarku turun dari mobil dan mengambil koper di bagasi. Sementara aku tertegun dan diam, seakan ada yang masih memberatkan langkahku. Ibu dan adikku tidak turun dari mobil. Kakakku keluar dari pintu tengah dan hendak mengambil alih kendali di mobil itu. Sebelum dia masuk ke dalam mobil, dia berhenti di depanku dan memegang pundakku dengan kedua tangannya. Matanya menatapku dalam, dia bilang…
“Udah? Kamu yakin dengan pilihanmu? Ga boleh plin plan ya…” Suaranya tenang namun terasa berat.
Aku hanya senyum menjawab pertanyaannya. Hatiku tidak gentar, senyumku makin mantab dengan mata berbinar. Lalu aku lihat bibirnya bergerak dan berkata lagi.
“ Oke deh, kalau kamu merasa ini jawabanmu dan mantab… Mas mau bilang kalau mas ga bisa bantu banyak, tapi mas dukung kamu “
Aku rasa pegangan tangan dipundakku makin kencang dan dia memelukku erat cukup lama. Samapi akhirnya aku mengendurkan pelukan itu, melepas tangannya dan melihat paacarku sudah berada beberapa langkah di depanku. Aku menghampiri dia, anehnya jalan yang kami lewati menanjak, aku mulai mengeluh dan aku lihat laki-laki tercintaku itu meraih tanganku cepat dan erat, lalu kami terus berjalan.

Mungkin ini jawaban dari kegundahanku ketika aku ragu kakakku bisa menerima keberadaan pacarku. Walau cuma mimpi tapi buatku, itu adalah hal berharga, pelukan itu pernah aku rasa dan sama hangatnya. Aku tahu dia bisa menerima sekarang dan bersedia melepas adik kecilnya ini untuk memilih berjalan dengan lelaki pilihannya. Semoga memang begitu adanya ya…..

Pertanda lain dari mimpi ini adalah… BAHWA SAYA TIDUR DENGAN PULAS J

Jumat, 25 Mei 2012

Minder ? Oh… Itu penghinaan !


Samarinda – Kenapa coba jadi sekejam itu judul blog kali ini? Just wait a second (or more), we’ll get to the point later on. Seorang sahabat tadi siang menangis dan merasa rendah diri karena hal yang terjadi di masa lalunya. Dia single mother dengan dua anak kembar yang masih ada di bangku sekolah dasar. Menikah dan gagal mempertahankan pernikahannya di usia yang muda, 28 tahun. Setahuku, dia dan suaminya sudah pisah ranjang lama. Mereka juga sudah memulai kehidupan yang baru, so lets say it’s the best way for both of them.

Dia tinggal bersama ayahnya yang luar biasa kuat, karena laki-laki itu membiayai cucu kembarnya dengan apa yang dia bisa. Luar biasa kekuatan cinta,  di usia senjanya dia  masih berjuang untuk keluarganya setelah belahan hatinya berpulang beberapa tahun yang lalu. Gurat lelah dan perjuangannya membuat aku erpana keika kali pertama bertemu.  Terlihat jelas dia menyimpan asa dalam setiap napas yang dia tarik dan hembuskan. Kekagumanku atas lelaki itu harus berhenti, jika tidak.. KAPAN CERITANYA?! Hehehehe

Sahabatku Nina merasa rendah diri dengan statusnya, padahal menurut aku dia muda, cantik dan punya banyak potensi. Padahal dia sekarang punya pacar yang tampan, baik hati, mapan dan lima tahun lebih muda terlebih lagi dia bahkan tidak perduli dengan status pasangannya. Di kepalanya Cuma ada CINTA! Kedua keluarga juga sudah saling mengenal dan setuju.

Bukan berarti dengan semua keindahan itu semua berjalan mulus. Bayang-bayang akan masa lalunya membuat dia berkecil hati. Status janda dan perjaka selalu jadi momok buat dia. Dia bahkan berpikir tidak akan bisa mendapatkan laki-laki yang baik padahal laki-laki itu sudah dihadapannya. Sungguh, perasaan rendah diri membelenggu dia. Sampai akhirnya dia bercerita padaku tentang kegundahannya siang tadi. Sejak hari ini, dia resmi sahabatku! Karena dia sudah bersedia membagi kisahnya padaku.

Beragam cara sudah aku lakukan untuk membangkitkan kepercayaan dirinya, gagal! Semua karena di isi kepalanya dibelenggu dengan perasaan malu, khawatir, ketakutan dan trauma dari masa lalunya. Lalu aku putuskan untuk berkata padanya, bahwa yang dia lakukan adalah penghinaan! Kaget dan marah nampak jelas di wajahnya, tapi disana juga ada penasaran.

Apa dasarku sampai berani menggunakan kata itu? Aku jelaskan pada dia, sikap dan cara dia menilai dirinya yang begitu rendah adalah bentuk penghinaan besar kepada orangtua dan orang-orang yang mencintainya! Mari berhitung, Bapaknya sudah mengeluarkan begitu banyak keringat dan airmata untuk menyokong anak dan cucunya. Pengorbanan sebesar itu seharusnya dihargai dan dibayar! Dihargai betapa besar tanggung jawab orang tua, pekerjaan dengan kontrak seumur hidup dengan segala macam konsekuensi yang muncul nanti. Dibayar, buktikan kalau usaha dan pengorbanan dia tidak sia-sia! Memang tidak bisa kontan, karena sukses adalah proses. Beri dia kebanggaan saat melihat proses itu! Aku makin menggebu menjelaskan dan yang aku lihat, mata Nani mulai berkaca-kaca dan menangis. Dia tersadarkan! Alhamdulilah

Buat anda yang membaca kisah ini mungkin ada yang beranggapan betapa sok tahu dan lancangnya saya karena sudah berani mengatakan itu semua. Saya bicara karena saya pernah mengalaminya, melihat dan merasakan hal yang sama pahitnya. Ibu saya mengasuh kami (anak-anaknya) dengan kedua tangannya! Ibu saya adalah perempuan yang ditelantarkan seorang laki-laki yang saya panggil Bapak. Tiga belas tahun Ibu saya melakukannya, dan kami anak-anaknya bangga mempunyai superwoman  seperti beliau.

Ada saatnya saya merasa down dan rendah diri sangat, ini sering sekali terjadi. Tapi setiap saya melihat ibu saya bekerja keras dan wajahnya ketika tidur, saya sadar begitu banyak pengorbanan yang dia lakukan untuk kami. Banyak hal sudah dia lalui dan terjaang dalam keseharian. Dia rela melalui itu semua dengan keyakinan, suatu hari anak-anaknya akan mengangkat derajatnya dimata orang yang sedang atau pernah merendahkannya. Padahal kalau direnungkan, Ibu adalah malaikat penyelamat kami. Bayangkan saja kalau Ibu saya memutuskan untuk menyerah! Mungkin satu persatu anaknya mati. Tapi itu tidak terjadi, Ibu saya perempuan yang pantang menyerah dan kuat!

Jadi, lain kali jika kita berpikir seakan langit akan runtuh atau bahkan muncul keinginan untuk bunuh diri… Berhentilah dan renungkan sejenak perjuangan dan pengorbanan orang tua dan keluarga juga orang yang mencintai kita. Kelak anda akan setuju pada saya, bahwa MINDER ADALAH PENGHINAAN ATAS ORANG TERCINTA. (nink)

Selasa, 22 Mei 2012

Forgiveness goodbye?


Samarinda – Lama juga ga cerita tentang isi hati, dan kali ini mari kita mulai ^-^. Kemarahan hari ini mencuat ketika pagi tadi aku melihat wall facebook salah satu sahabatku. Disana tertulis “ Terimakasih atas kebersamaan selama ini bersama kalian bla bla bla bla keluarga kecilku etc “. Disana ditag  beberapa orang. Permintaan maaf dan prosesi pamitan dari seseorang yang memutuskan untuk berhenti bekerja. Rasanya wajar bukan? Lalu kenapa juga mesti dibahas?

Berapa kali kita melakukannya? Pasti pernah dong ya? Terlebih mereka yang beberapa kali berganti pekerjaan, in life people do come and go. Cuma berapa banyak kita melakukannya yang bukan hanya formalitas? Hmmm Saya pernah melakukan keduanya, meminta maaf dengan tulus, formalitas dan tidak keduanya. *Ooppsss itu tiga dong ya hehhehe

Waktu keluar dari radio pertama, saya tidak melakukannya. Saya belum tau pentingnya permintaan maaf dan salam perpisahan itu. Karena saya pikir I’ve done my job pretty damn good! Sampai akhirnya saya dikhianati. Orang yang tadinya mendukung keputusan saya malah membicarakan saya, memandang sebelah mata dan saya dibilang kacang lupa kulit. Woowww padahal saya sudah memberikan banyak hal untuk pekerjaan saya itu. I’ve busted my ass back then. Sekarang saya bersyukur karena tidak melakukan forgiveness goodbye.

Lain cerita dengan perusahaan kedua, saya bekerja disana tiga tahun lebih. Saya merasa menjadi bagian dari keluarga, berantem kecil wajarlah namanya juga keluarga. Namun saya sadar sudah waktunya keluar dari comfort zone, beranjak ke tempat lain. Saya membuat pesan singkat berantai sebagai ucapan permintaan maaf. Ajaib, separuh dari tim saya menjawab. Selebihnya? Entahlah, yang jelas no response at all.  Lalu saya sadar, kalau mungkin saja dalam tim itu banyak yang tidak menyukai saya. Hati memang tidak bisa bohong, kali ini saya akui… Dalam permintaan maaf itu, beberapa diantaranya adalah formalitas. Alasannya mudah, dari pada esok hari ada salah satu orang yang memulai pembicaraan tentang sms permintaan maaf saya, lalu ada yang berkecil hati karena ndak dikirimi sama sekali. Kan kasian, nanti merasa disingkirkan atau diasingkan lah minimal. Kalau boleh diberi nama, maka akan dibilang permintaan maaf maintain reputasi (panjang bener yak?).

Karena sering berganti tim, saya jadi paham dan akhirnya sering melakukannya. Entah karena formalitas, tulus atau bahkan iseng sekalipun rasanya meminta maaf adalah bentuk dari kebesaran jiwa atas segala bentuk kesalahan yang pernah dibuat. Jadi…. Adil dong ya? (nink)

                                                                                                                                                                                                  

Jumat, 18 Mei 2012

Balada training penyiar #1

Samarinda - Biarlah tulisan ini dimulai dengan warna hiijau. Supaya hati lebih tenang dan bijak melihatnya. Kali ini aku ingin bercerita tentang permintaan atasan aku untuk membentuk penyiar baru. Sejujurnya ini bukan kali pertama aku lakukan, bisa jadi ini kali ke lupa, yang jelas lebih dari sepuluh.


Setiap kali "menangani" penyiar baru aku selalu membedakan mereka menjadi dua jenis, mereka yang sudah pernah siaran dan mereka yang belum pernah sama sekali. Biasanya yang sudah pernah mempunyai kemampuan komunikasi dan respon cepat dibanding yang belum. Seperti aku bilang biasanya, artinya ada juga kondisi yang luar biasa. Waktu emang ga pernah bisa bohong, karakter seseorang terbentuk dari situ. 


Aku menemukan bahwa mereka yang pernah tinggal di lebih dari satu kota semasa hidupnya mempunyai kemampuan beradaptasi lebih baik dari pada yang dari lahir sampe besar hanya di tempat yang sama. Pengalaman pribadi? YA! Aku sendiri lahir dan hidup di beberapa kota, lahir di jogja, besar di Balikpapan, Jakarta, Surabaya, Jogja (lagi), Balikpapan (lagi), Bontang, Tenggarong dan sekarang di samarinda. Walau memang kita ga bisa generalisir mereka yang pindah-pindah lebih baik dari yang ga.


Well, kali ini aku menangani penyiar yang  baru bergabung dengan radio aku di Samarinda. Dia ini unik, suaranya persis seperti yang aku mau, lantang, tegas dan centil disaat yang sama. Berkali-kali dia minta maaf karena banyak membuat kesalahan. Buat aku itu biasa, karena sebel dengan permintaan maafnya yang berulang itu aku langsung bilang. Bahwa yang diajarkan di radionya yang lama bukan semuanya salah, tapi itu adalah style yang mereka punya. AKu juga menjelaskan bahwa bukan berarti yang aku bilang adalah benar semua hanya saja ini format versi aku yang aku nilai terbaik untuk radio ini. Sama sekali bukan salah siapa-siapa karena ini soal taste. 


Sama seperti ucapan sakti seorang sahabat tercinta ABE MAXXI yang bilang " Berapa lama dan banyakpun radio yang pernah kamu innjak, jika kamu baru masuk dengan station radio baru maka kamu adalah orang baru. " (nink)