Kamis, 14 Oktober 2010

Filosofi suguhan

Pama baya, Tenggarong - Hari ini entah apa yang di kepala, tiba-tiba teringat tulisan yang pernah aku baca beberapa tahun yang lalu.

Ini soal pria yang bertamu ke rumah perempuan yang akan dipinang...
Laki-laki ini datang ke rumah calon mertuanya, Bapak dari perempuan itu menerima dengan baik ketika dia mengutarakan niatnya. Lalu layaknya tuan rumah, dia disuguhi teh hangat.

Laki-laki renta itu terlihat tenang ketika tahu anak perempuannya dipinang sambil menatap lekat calon menantunya. Lalu raut wajahnya berubah seketika pria muda itu mengambil cangkir teh dan mengaduk gelas dan akhirnya meminum teh yang sudah didepannya. Suasana menjadi dingin dan calon mertua itu berkata.. " terimakasih atas niatan baik anda, tapi sepertinya Ananda kurang cocok untuk menjadi bagian dari keluarga kami saat ini"

Langkah penuh kecewa terasa benar dirasa oleh pria yang mendamba perempuan yang telah dia kunjungi tadi.

Tiga bulan berlalu, dan dia datang kembali. Nyaris tidak ada yang berubah, dia menggunakan baju yang sama supaya dikenali lebih mudah.

Kembali Ayah perempuan itu yang menerima niatan baiknya untuk melamar. Tak lama berselang teh datang lagi, perempuan itu menatap dengan penuh harap seakan bisa membaca apa yang terjadi selanjutnya. Teh hangat itu datang lagi dan dia dipersilahkan minum. Kali ini dia mengambil cangkir itu dan meminum tanpa menyentuh sendok yang ada disamping cangkir itu.

Si Ayah tersenyum dan berkata " Akhirnya kau melakukannya dengan benar anak muda, baiklah... Lamaranmu aku terima ".
Laki-laki muda itu tersenyum dan berkata " Rupanya bapak  mengenali saya, terimakasih ".

Adakah ini adat atau filosofi dari mengaduk minuman? Hal kecil yang sering terlupa, sering kali saat minuman disuguhkan, gulanya turun ke bagian bawah gelas, lalu kita mengaduknya. Ini diasumsikan orangtua si perempuan, jika si pelamar hanya  ingin merasakan hal yang baik atau manis saja.. Padahal di dalam kehidupan itu pasti ada rasa getir seperti halnya teh. Tapi bukan berarti rasa manis itu tiada.. Bahagia itu pasti ada dan harus ditunggu walau ada di saat yang paling akhir. (nink)

Kamis, 09 September 2010

Dua sahabat yang pergi... Selamat jalan ya...

Pama Baya, Tenggarong - Kali ini dua sahabat yang telah habis menyelesaikan masa baktinya di Persada FM.  Sasli di sebelah kiri dan Yudha di kanan. Terimakasih atas dedikasi kalian dan persahabatan yang  masih dan akan terus kita miliki.

Selamat jalan dan sukses selalu ya.. Keep in touch... (nink)

Rabu, 08 September 2010

Karena aku tak sempurna


Maafkan aku buta,
Buta karena tak mampu melihat perbedaan di dirimu.
Maafkan aku karena tuli,
Tuli akan apa yang mereka bilang tentang kamu dan dia.
Maafkan aku karena pincang,
Pincang akan begitu banyak kenyataan yang seharusnya aku tau.
Maafkan aku karena beku,
Beku akan setiap rasa cinta pernah kau cipta.

Itu semua bukan karena aku tak bisa, hanya saja, aku butuh yang nyata.
Buatku, inilah pentingnya kata.
Bukan hanya sekedar kekuatan rasa,
Karena aku tak bisa meraba.
Jika ini masih kau anggap salah, Maka biarlah.

Senin, 30 Agustus 2010

Aku tanpa pustakawan

Home, Bontang - Yup, you got that right.. Im home now, taking a few days off left it out on my way. At least Tujuan aku ngeblog malam ini cuman mau menegaskan aja.. ada satu post perbulannya.. hehehhe Finally i have found the right subject.

Beberapa hari yang lalu, seorang sahabat bertanya by phone, 
" Ada apa sih sama kamu?"
" Mana aku tau bang, aku ini mencemburui sesuatu yang aku tidak miliki" kata ku..
" So? You love him?" Dia potong pembicaraanku.
" Aku juga ga tau apa dia pantas dicintai, he's not good enough"
Dia diam. Ambila nafas sebentar dan...

" You are a smart girl, you should've know"
" Please, Aku ga tau mesti apa. Yang aku tau sekarang meradang " Jawabku

Nada kecewa aku rasa benar.....
" Aku tau aku salah... Aku tidak akan perjuangkan dia, Coz he's no good. Atleast for now... Tapi kalau tahun depan dia kembali, aku mungkin terima dia keembali "


"Buat aku, Kamu itu complicated" Kata dia...
Aku cuma bisa diam.. karena ini bukan kali pertama aku mendengarnya.

"Kamu cukup pandai, karena tidak memperjuangkan dia. Kamu tau dia tidak berguna sekarang. Tapi kamu sadar benar kalau dia berpotensi dimasa depan.. Kalau boleh aku ibaratkan.. kamu itu perpustakaan, ini indikasi kalau kamu itu pintar. Sayangnya.. km perpustakaan tanpa pustakawan... karenanya km masih berantakan".

Aku hanya bisa diam.. dan berharap pembicaraan itu bisa segera berakhir (Nink)

Jumat, 30 Juli 2010

Ini dia.. bacground buat netbook ....



*) masih ga tau.. ini apa lagi mmaksudnya.. hehhehe

Iseng,,,, Waktu kesepian, liat ini.. Capek ilang ;)

Siaran Radio Baru " PERSADA"

Pama Baya, Tenggarong - Akhirnya bisa ngeblog lagi. Bukan maksud hati untuk sok sibuk dan semacamnya. Tapi memang, lebih banyak konsen ke radio ini dulu. Hehehehhhe ( biar kebaca lebih alim dikit)

Perkara disini happy apa ga.. nyasri ga ada bedanya. Tempat ini punya aura baru buat aku. Nyaris semua hambatan yang muuncul justru dianggap tantangan. Ini namanya pribadi yang baru (walau keluhan masih suka di lontarkan ke orang tertentu). Namanya juga belajar dewasa. Boleh dong.... ;)

Hal paling menarik disini adalah sulitnya signal telpon. Konon katanya... ini baru kejadian sejak tiga bulan yang lalu. Tapi, bodo amatlah. Yang penting sekarang aku disini dan toh bisa bertahan (walau muncul rencana baru tiba-tiba). Hayo..... jangan lagi berpikir urusan cowo dulu.  Tahun ini masih soal kerja kerja kerja (ga tau ya kalo tahun depan).

Yuuukk kita balik dan fokus sama radio ini dulu... Lagian ini judulnya kan radio.. hehhehe. Radio ini masih super baru, so.. disini adalah cikal bakal seorang herning membangun tim baru. Harus diakui butuh optimisme yang lebih untuk ini. Antusias yang luar biasa dicampur dengan sedikit kesabaran memang melekat erat. Its fun, thrilling, up and down at the same time. But it's all good. Aku di support dengan tim dengan kecintaan pada radio yang begitu besar.

Ini asiknya kerja dengan orang muda, biasanya semangatnya luar biasa. Semoga bisa lebih banyak ketemu dengan orang macam begini setiap saat, sembari menunggu orang-orang baru yang akan melengkapi radio ini. Biar lebih berwarna dan menjadikan K3LH sebagai gaya hidup.. melalui media audio ini.. 105'7 Persada FM. (Nink)

Kamis, 13 Mei 2010

Selamat ulang tahun Aminah ;)

Balikpapan- Happy b'day for my sweet angel. My niece.... Aminah ;) Luv u much girl....

Thanks ALLAH SWT... For given her  to us.

Ps. A year past without you mba.... we'll take good care of her. your beloved daughter.  I miss u a zillion

Senin, 10 Mei 2010

Flash Back (satu bulan terakhir)

Balikpapan-Saatnya review kejadian selama sebulan terakhir. Empat April kemaren aku putusin buat ke kota ini. Maksud hati ya cuman buat refresh kepala. Mengingat nganggur itu ternyata ga enak. Niatnya iseng, eh... malah dapet kerja.

Ceritanya di tanggal 5, aku janjian sama Lovie dan ngobrol banyak. Tentang kejenuhan dan kreativitas yang (dikhawatirkan) buntu. Entah kemana obrolan itu mengarah dan aku mengiyakan tawaran untuk gabung di Balikpapan TV. Selang sehari aku ketemu sama atasannya dan memutuskan untuk gabung. Walau kenyataannya aku cuma berumur tiga hari saja disana ( Tolong ga usah dibahas kenapa). Kalo bahasa orang sekarang tidak satu kepala. hehehhehe

Aku tidak berpikir kemana aku akan melangkah saat itu. Pokoknya keluar aja, atas nama harga diri. Aku tidak bersedia dianggap sebagai orang yang menghiba dan butuh banget sama kerjaan. Toh aku juga bukan tipe orang yang suka hidup dalam keterpaksaaan.

Maksud hati pamit sama sahabat di hari berikutnya, eh buntutnya malahan keterima kerja di Bestfm. Aku suka disana ( siapa sih yang ga suka kerja di radio jaringan sebersar CPP). Tapi masih juga aku merasa tidak puas. Pada akhirnya aku memutuskan keluar setelah sepuluh hari mengabdi. Lha umut aku kerja kok pendek semua?

Sampai disuatu hari aku bertemu dengan Mba Didi ( temen FDR Indonesia) dan akhirnya ngobrol banyak tentang pekerjaan. Sampai akhirnya aku gabung sama radio baru ini, C-Radio ( baca: si radio). Keputusan aku kerja disini tentu bukannya tanpa dasar. Profesionalisme yang aku kejar. Aku tidak berminat hidup terombang-ambing dalam kepastian kerjasama yang sudah gagal di perjalanan karirku selama dua minggu terakhir.

Semuanya bersih, mulai dari tempat, kontraknya(walau sampe sekarang blm aku terima), perhitunganna masih masuk akal dan yang paling penting adalah fasilitas yang disediakan kantor. Pokoknya udah oke deh. Cuman yang masih perlu diasah adalah kemampuan SDMnya. Wajarlah, radio ini kan masih baru. Jadi ya wajar aja, kan masih berbenah.

Semoga bisa lama di radio ini... Paling tidak kalo toh ga bisa lama... Bisa kasih yang terbaik selama dipercaya bertugas disini.

Minggu, 09 Mei 2010

Laki-laki itu menghampiri (lagi)

Balikpapan- Capek! Mungkin itu yang aku bisa bilang, Nyata memang begitu. Kenapa ya harus begini? berulang kembali dalam satu pencarian yang sama.Beuuwww apa perlunya berulang ?

Ini kejadian tiga hari yang lalu. Aku lagi chat aja sama temen, Cuman memang malem itu berasa capek banget. Hiks. Cuman muka capek aja yang aku bisa sodorkan via webchat aku. Ya... Namanya bete kali ya.. Lagi chhat enak-enak, eh... Nongol permintaan buat liat webcam aku. Biasa kalo ada yang request, masih maklumlah aku. Lagian kalo pas online kan memang sering yang tiba - tiba minta lihat.

Aku kaget, ga bisa gerak dalam hitungan detik. Ternyata itu dia.. sia AY. huuffttt darah langsung mendidih muka yang udah capek berubah jadi jutek beruntun. Marahku jadi luar biasa begitu inget kejadian satu bulan yang lalu. Makin jengkel lagi ketika dia buka perckapan seakan semuanya baik-baikb aja. Buat aku itu udah kegiatan terlarang! Dia ga minta maaf!!!

Dia mulai percakapan seakan biasa saja. Aku tanggapi. makin rusuh waktu dia bilang, " kenapa km sekarang udah ga bisa diajak bercanda lagi?" Hello!!!! yang bener aja... Jadi selama ini yang dia omongin ke aku isinya bercanda? Ga masuk akal. Marah aku meluap. Masih juga aku keras membalas pesan bodohnya. Malam itu, aku putuskan koneksi internet tiba2. Lelah aku haru berperang dengan perasaan sendiri sampai akhirnya aku putuskan tidur.

Jumat, 07 Mei 2010

Kangen Rumah

Balikpapan- Bisa juga ya aku kangen rumah... Hahhaha.. ini hal yang luar biasa. Mengingat aku bukan tipe orang yang rumahan.

Foto disebelah ini buktinya. I miss someone behind me. He is my litle brother. His smile dan laughter lighten up my day. I got to be honest that it is kind a hard to admit it.

Ga ada Hengki ga enak juga.. Ga da divisi "hina" yang bisa dengan lancar aku bombardir ke dia.

We dont express our love that big. We just knew it.

another pic

Balikpapan -  Dini hari di pantai

Sang api sedang bermain

Ini kebakaran lusa kemarin di depan kantorku. Jadi ikut sedih lihatnya. Serasa mengumpulkan serpihan. Sore 17.00 wita. Serentak kami keluar dari kantor, dan ini lah yang terjadi.

Sabtu, 24 April 2010

Baca dan heran

Balikpapan, Gunung Malang - Pagi ini ada yang aneh. Bermula dari sms yang datang dan menngelayutiku di 06.30 wita.
         Dian, maafkan aku ya..? Sapa tau aku ber dosa sama kamu, sehingga sakitku hingga saat ini belum sembuh juga
Sms ini datang di pagi hari dari laki-laki yang sempat dekat satu minggu denganku.

Setahuku memang dia sakit satu minggu yang lalu. Tapi aku ga pernah menyangkla kalau sakitnya akan berlarut-larut hiingga sekarang. Tidak ada urusan antara aku atau sakit yang dia derita. Ini adalah garisan takdir dari Illahi Rabbi.


Sejenak pikiranku menarik waktu hingga satu bulan yang lalu. Laki-laki yang aku temui dalam bis menuju tempat kerja di tambang dulu. Dia terlihat sangat brutal menurutku, sama sekali tidak mengindahkan semua norma yang mungkin seharusnya ada untuk menghargai sesama. Suaranya keras, permintaannya setengah memaksa. Membuatku jengah akan tingkah dan tutur sapa dia. Entah kenapa aku selalu berpikir baik. Bisa jadi ini cara dia berkomunikasi. Ini memang tipikal orang operator yang biasa aku temui. Bicaranya keras dan terkesan semaunya ( walau tidak semua begitu ).


Waktu berselang, bertukar nomor dan berkomunikasi layaknya manusia yang mencari belahan jiwa. Ada yang aneh terasa di dadaku setiap kali aku berbicara dengan dia. Seperti ada sesuatu yang mengatakan bahwa ini tidak seharusnya. Aku hanya diam dan mengikuti pola permainan dia. Aku biarkan saja mengalir tanpa ada sanggahan sedikitpun. Bahkan ketika dia meminta ikatan. Tak juga aku kabulkan. Dalam relungku masih berteriak " INI SALAH".

Allah SWT memang sayang dengan umatnya. Lewat semua firasat akan semua yang terjadi dan nampak. Sabtu lalu, Tak juga aku bisa hubungi dia. Ternyata disa sakit. Aku pikir, apalah salahnya kalau aku mencoba menelpon dia. Akhirnya terjwab sudah, dia laki-laki beristri. MasyaALLAH...

Hatiku tenang ketika tahu semua nyata dan jawab. Alhamdulilah semua terjawab, bahwa firasat sudah berkata benar. Pagi ini sms dari dia datang dengan permintaan maaf. Allah sudah tunjukan jalan. Maka jawaban dari Allah yang sepadan. Aku kutip sebuah hadist
“Abdullah Bin Umar berkata bahwa Nabi SAW telah bersabada “ seorang muslim adalah orang yang menyebabkan orang – orang islam ( yang lian ) selamat dari lisan dan tanganya dan orang yang hijrah dari apayang telah dilarang oleh Allah SWT”. (H.R Bukhari, Abu Dawud, Dan Nasa’i)

Entah bagaimana dia memaknainya. Ketika manusia jauh dari syukur, tentu dia akan makin dekat dengan kufur. Semoga aku bukan salah satunya... Amien

Senin, 19 April 2010

Cabikan rasa

Ketika aku bermain dengan masa, maka jengah yang ku rasa benar.
Agaknya yang aku butuh warna.
Tapi mana yang jadi pilihan?
Merah telalu menyala
Kuning untukku membosankan
Hijau tak juga menenangkan
Adakah HITAM yang kukecap?

Selasa, 30 Maret 2010

Adakah itu hobi dia?

Rumah, Bontang - Ini adalah pendalaman materi dari "take him out (of my way)". Aneh?? hey... Be nice to please, this is the journey to find my own Mr. Right. Agakny ini adalah masa aku mulai mencari dia. Hemm.... Seharusnya berjalan mudah, tapi selalu berputar kepada laki-laki yang sama. Yes... It makes me feel left behind.


The same old stories begins.... Entah ada apa di 11 Juni 2008. Ya, itu status dia. Yang aku tahu bukan aku disana. Atau, paling tidak aku tidak merasa melakukan apapun di tanggal itu. Ya Tuhan.. Banyaknya misteri yang harus aku pecahkan sendiri.

Aku masih belum paham kenapa hubungan ini hanya sebatas tanda tanya. Kondisiku adalah khawatir jika tidak lagi mampu bertahan. Tapi toh aku tidak pernah pergi. Awalnya muncul lewat instant mesenging, lalu sms beberapa kali dan berhenti dan lalu berulang. Seandainya aku simpan semua pesan-pesan itu. Tentu ini akan jadi bukti yang kuat. Namun, selalu saja aku hapus ketika aku mulai marah.

Kali ini aku benar-benar marah. Aku hapus semua nomor teleponnya, akun pribadinya dan bahkan jejaring sosialnya. Aku yakin, takdir yang akan membawa dia kembali. Entah bentuk keyakinan macam ini. Tapi Apa aku punya pilihan?

Aku benci kalau dia selalu berkata manis dan aku makin menyukainya. Tapi sampai kapan akan begitu? Tiap aku marah, selalu ada  masa dia mengatasi itu semua. Menjelaskan atau membiarkan masalah berlalu. Dan akhirnya diam adalah pilihan. Dari dia aku belajar lagi dengan caranya yang aneh untuk membiarkan semua berlalu. Tak pernah aku membandingkan dia dengan DPA. Walau selalu ada keinginan begitu. Dua hal ini berbeda. Menerima dan membandingkan.

Aku mohon hentikan permainan ini. Segeralah datang dengan konsep baru. Itu yang aku butuh. Bantu aku untuk akhiri semua kebingungan ini. Tapi bukan pergi dari aku.

Kamis, 25 Maret 2010

Perempuan low end justru hitech

Camp 2000, Pama Bontang - Kata ini aku ucapkan waktu berseloroh dengan seorang kawan, Lovi. Seingatku waktu itu kami sedang berkelakar tentang pasangan hidup kami kelak. Menariknya dia selalu beranggapan kalau aku akan menikah dengan orang yang sukunya B**** (disamarkan ya... takut SARA ni). Sementara aku sama sekali belum punya ide untuk membalas dia.

Dia bilang, " Hahahah.. kita lihat aja siapa yang akan nikah duluan ".
Lalu aku balas " Apa perlunya? Yang penting siapa pasangannya! Weeeekkk"
Laki-laki kriwil itu membalas " Yang aku tahu kamu akan niikah dengan laki-laki B****"
Perempuan manis pemilik blog ini menjawab, " Ya jangan sampe dong, Vi.."
" Biarin," Kata cowo aneh itu. Seakan tak mau berhenti mengejek.
Tiba-tiba terbersit di kepalaku " Dari pada kamu, nanti kalo nikah aku sumpahin bakal dapet perempuan low end"
Lalu tawa pecah diantara kami.

Malam ini aku berpikir, dimana letak lucunya? Perempuan dengan jenis itu apa cacatnya ya? Apa karena masih tradisional dan terlalu sederhana? Seingatku perempuan sekarang sudah jarang yang seperti itu. Bisa bayangkan akses internet sudah menggila. Informasi nyaris tanpa batas. Terlepas dari spesies apapun, rasanya sudah tiada yang begitu.

Aku juga sampai sekarang masih belum bisa mendefinisikan " perempuan low end". Awalnya sih yang dituju adalah perempuan yang hanya tahu sumur, dapur dan kasur. Hanya saja makin kesini kok justru makin ragu ya? Apa ini adalah padanan untuk mengatakan perempuan yang terlalu sederhana dan hanya ikut kata suami tanpa berpikir panjang? Hemmm... Kalaupun harus ditelaah, maka aku akan bilang.... Aku merindu perempuan jenis ini.

Aneh? Tidak juga. Hal ini menjadi unik karena aku sudah tidak pernah bertemu perempuan jenis ini. Aku selalu menganggap kalau semua di muka bumi ini sejatinya sama, sejajar dalam pola pikir dan tindakan seharusnya semua sama-sama dihargai. Mengalah nyaris tidak pernah ada dalam kamusku. Bertemu dengan perempuan jenis ini tentu akan menarik. Dimana hidupnya hanya berputar di suami dan keluarga saja. Mengorbankan diri dan hidup yang dia miliki atas nama pengabdian. Baguskan? Luar biasa malah! Memang maish ada yang begini? PASTI ADA! Hanya saja tidak lagi dibalut oleh kebaya atau daster. Tapi sudah bergeser dengan bolero, cardigan bahkan seragam.


Jadi sebenarnya menjadi low end juga ga masalah donk. Pada akhirnya semua bahagia, dan memang harus ada yang dikorbankan. Tidak semua kepentingan bisa menang.




 

Besok hari terakhir ;)

Camp 2000, Pama Bontang - Seandainya diasosiasikan dengan lagu dangdut maka aku akan pilih judul malam terakhir. Ya, karena besok adalah siaran terakhirku dan aku akan siaran untuk terkahir kalinya di MPs FM 106'9, the miners radio station (panjang bener). Akhirnya selesai juga kontrak itu. Satu tahun bisa aku lewati, alhamdulilah. Biasanya kalau mendekati hari-hari terakhir kerja bawaannya sedih. Tapi, kok aku biasa aja ya? Justru yang aku rasa ini semua adalah normal. Wajar dan masih masuk akal. Toh, memang ini yang aku inginkan.
 
Kalau ditanya apa aku berhasil atau tidak, wah maaf aku ga bisa jawab (lagian itu yang nilai orang lain). Yang aku tahu aku cukup menikmati apa yang terjadi disini. Semua cenderung menyenangkan dan buat aku ini menarik. Aku ga lagi heran dengan kehidupan orang tambang. Buat aku ini biasa saja, sama-sama bekerja.

Agaknya satu tahun memang waktu yang pendek. Nyatanya, sama sekali tidak terasa kalau perjalananku disini ya sudah waktunya selesai.Selamat tinggal camp 2000, biar aku menikmatimu malam ini....

Selasa, 23 Maret 2010

Selamat pagi... Semangat Pagi!!!!

Camp 2000, Pama Bontang - Yel - yel ini yang biasa aku temui dalam keseharian sejak masuk ke site ini. Pertama mendengarnya aku justru merasa seperti anggota MLM deh. Lebay, terkesan memaksa dan juga berasa berlebihan,tapi lama-lama malah biasa aja. Lalu dimana letak salahnya?

Seiring berjalan waktu aku justru melihat sebaliknya. Nyata benar, tampak semangat dalam binar mata mereka setelah mengucapkan dua kata itu " Semangat Pagi! ". Aku rasa efektifitasnya tidak perlu diragukan. Menariknya, ini menjadi ajaib ketika atasan yang bicara kepada bawahannya. Seakan dinding hirarki runtuh dan berganti dengan keakraban dan suasana yang hangat.

Walau begitu, layaknya  orang timur berperilaku, budaya enggan dan segan juga masih ada. hanya saja "paketannya" jauh lebih cair. Agaknya ini adalah awal dari sebuah era keterbukaan. Pada akhirnya, aku merasa ini adalah hal yang baik (sekarang).

Take him out (of my way)

Camp 2000, Pama Bontang - Malam ini aku  lakukan deklarasi atas bebasnya diri dari belenggu cinta berkepanjangan. HEBAT!!! Semoga bisa... Amin. Harus diakui, blog ini jarang bercerita tentang kisah cinta pemiliknya, aku pikir sekarang saatnya. And its fresh from the oven hot and spicy as well

I knew these guy for about two years, but itrs kinnda on and off thing between us. Sempat kerja bareng kurang lebih dua minggu di tahun 2008 untuk sebuah project. Berakhir dengan bertukar nomor telepon dan alamat surel. Nyaris ga ada yang istimewa deh antara aku dan dia. Setidaknya buatku, biasa saja ( mungkin karena waktu itu masih ada Mr. DPA ya?).

Setelah selesai proyek itu, seingatku kami masih kontak. Hanya intensitasnya yang sangat minim. Mungkin kalau orang bilang, sekedar saja. Entah bagaimana ceritanya, September 2009 dia datang lagi, muncul tanpa ada pertanda apapun. Dia menyapa di instant messengingku, tapi ada yang menarik kali itu. Laki-laki dari masa lalu itu bilang " Sekarang aku sudah kerja, kalau kamu ke kotaku, aku sudah bisa traktir kamu". Buatku ini konsep yang menarik. Karena butuh waktu lama dia untuk menghampiri, ternyata menunggu mendapat pekerjaan yang tetap.

Sejauh ini tidak ada masalah bukan? Hahahahaha Tapi kata siapa masalah berhenti? Entah apa yang dilakukan pria itu kepadaku. Yang aku tau, ya aku cukup bingung melihat gelagatnya. Sebentar ada kabar, selebih waktu menghilang tak nampak. Apa ini masih jadi konsep yang aku suka? Agaknya tidak.

Waktu terus berjalan, sampai satu saat aku  memutuskan datang ke kota tempat dia tinggal. Kebetulan aku juga punya sahabat yang tinggal disana. Hari pertama aku injakan kakiku disana, tidak juga ada kabar dari dia untuk menanyakan keberadaanku. Hingga malam hari aku putuskan ke bioskop bersama sahabat tercinta, Ika. Aku kirimi Mr. X pesan singkat yang menyatakan tempat aku berpijak. Dia menolak dibelikan tiket dan bilang " Aku akan kesana, kamu ga usah khawatir. Setelah kamu keluar dari bioskop, aku pasti ada diluar". Buat aku ini masih aman saja, wajar kalau dia tidak berminat bergabung. Anehnya tiga puluh menit sebelum filmnya selesai aku coba hubungi dia untuk konfirmasi tapi.. nomornya TIDAK AKTIF!. Aku tau ada yang tidak beres dari sini.Aku pilih pulang, cari makan dan tidur. Rencanaku memang hanya satu malam saja di kota itu. Pagi harinya aku putuskan pulang. Masih... tanpa permintaan maaf dari dia. Aku pikir sudahlah ini bukan yang aku mau.

Bukan aku rasanya kalau tidak naif.  Awal Maret 2010 dia hubungi aku lagi, Entah apa aku selalu menerima persahabatan yang dia tawarkan. Aku pikir semua berubah, saling kirim kabar via pesan singkat terjalin dengan sangat intensif. Beberapa kali aku coba telepon dia, he seems to be happy (but i wonder, how come he never call me.. what so ever). Kami bicara banyak seakan tidak pernah ada masalah sebelumnya. Bahkan berbagi mimpi dan masa depan. Semuanya seakan berjalan baik saja, nyaris sempurna.

Sampai akhirnya dua hari yang lalu, terbesit di kepala ini kalau kondisi on and off akan berulang. Aku kirim pesan singkat ke dia dan bilang "Sekarang  kok tiba-tiba aku berpikir. Kalau nanti kita sudah kerja masing-masing lagi, kok aku yakin kalau kita ngga akan sempat buat sms-an lagi". Ya... ini turning point buat aku bahwa yang terjadi dulu tidak boleh berulang lagi.

Alhasil, terbukti hari ini. Tidak ada kabar sama sekali. Biarlah, ini memang sudah garis yang ada. Tapi aku ambil langkah ektra cepat kali ini. Menghapus semua nomor telepon dan situs jejaring sosial dia, dengan harapan keinginan aku untuk menghubungi dia akan kandas.

Mungkin dia punya masalah yang harus diselesaikan, dan aku harus menunggu untuk kebenaran. Apapun itu, aku tidak seharusnya berada dalam labirin yang dia ciptakan. Kembalilah dengan konsep yang lebih matang, dan kelak kita pikirkan jalan terbaik kelak. Tapi untuk sekarang.... Make up your mind


All i know, a man have stood up in his words. Definately, he doesn't count.... ( to a guy with AY Initial)

Senin, 22 Maret 2010

Lupakan wawancara (ketika kesabaran dipertaruhkan) Part I

Camp 2000, Pama Indo Bontang - Kejadian ini sudah lama terjadi sih. Tapi buat aku ini menggelitik. Kesombonganku benar-benar diuji. Hasilnya sudah jelas, aku memang sombong hahhahaha.


Aku rasa waktu itu Minggu kedua di November 2009. Pagi itu, dilayar hpku muncul nomor berkodekan Jakarta. Senang rasanya hatiku, karena aku memang punya banyak koneksi media disana. Pikirku melayang, aku seakan yakin kalau nomor itu adalah nomor perusahaan baru yang akan mengnaungiku. Opppssss.. Ternyata meleset, ternyata perusahaan kontraktor batubara yang beroperasi di Kutai Timur.

Suara itu terasa renyah dan ramah buatku, rasanya jarang ada staff HRD yang renyah. Inisialnya "D" ( ga usah namalah, toh blog ini aku yang punya), jelas dia perempuan. Dia menanyakan apakah aku bersedia untuk bergabung di radio milik perusahaannya. Seperti biasa, kontrak adalah perjanjian hidup. Ya aku bilang " Memang apa yang company mba tawarkan ke saya?" Lalu dengan lancar dia bicara kompensasi gaji yang akan diterima, perhitungan libur dan lain sebagainya.

Kalau dipikir, gajinya malah lebih kecil dari yang aku dapat dari radioku yang sekarang. Tapi aku tertarik dengan kebebasan yang (mungkin) mereka bisa kasih ke aku waktu itu. Saat itu aku tau, saatnya berpindah dan jadi kutu loncat. Saat hati itu sudah mantap, aku putuskan waktu wawancara. 30 Nopember adalah waktu yang tepat. Karena aku jadwalkan esok ke Surabaya, dan kami sepakat.

Akhirnya aku menghubungi seorang sahabat, dan ya... aku berangkat.

Selasa, 16 Maret 2010

Meretas kehilangan ( In memoriam Bapak. Sundari )

Camp 2000, Pama Bontang - Nyaris tidak ada yang salah saat dia pergi. Kecintaan dia atas hidup dan idealisme tak terus oleh usia dan status. Pakdeku, Sundari adalah laki-laki terbaik yang pernah aku temui. Kepolisian D.I.Y tentu akan mengenali dia sebagai prajurit terbaik, mantan Kapolres Sleman dan mantan Wakapolda Jogja. Rekan -rekan sejawatnya tentu akan mengenali dia sebagai anggota Pepabri kota pelajar. Tapi aku melihatnya lebih dari itu, pakdeku adalah orang yang selalu memberikan dukungan terbesar bagiku. Caraku menyayangi dia, tak banyak orang tau.

Minggu, 14 Maret 2010 pukul 09.00 WIB dia berpulang. Di jemput ajal yang menandakan waktu berpulang ke sang pemegang nyawa. Aku tau dia akan pergi, hati ini rasanya pedih tapi toh Pakdeku bukan orang yang dekat dengan sedih. Maka, aku putuskan tersenyum seharian, pertanda penghormatanku kepada almarhum. Berbeda dengan mereka yang memilih menangis, pertanda kehilangan orang terkasih.

Kenangan terakhirku dengan almarhum, Desember 2009. Aku sadar hanya bertahan dua hari di kota itu dan hanya satu tempat yang ingin ku tuju Jl. Ciptowiloho, rumah pakdeku. Senyumnya membuat hati ini terkembang akan kebaikan dan kebesaran hati dia selama ini. Sembilan tahun berpisah, tawa dia masih renyah, senyumpun masih ramah, bahkan marah bisa aku rasa.


Aku merasa sangat nyaman dekat dia saat itu, seakan hati ini tahu akan berakhirnya waktu. Dia bercerita tentang bendera setengah tiang di depan rumahnya, pertanda kekecewaannya pada pemerintah. Aku bahkan sempat bilang kalau benderanya mulai nampak pudar dan dia memutuskan untuk segera mengganti dengan yang warnanya lebih cerah. Karena bendera Indonesia merah - putih, bukan merah padam dan putih pudar. Aku tidak pernah merasa sekecil itu, luar biasa kecintaannya atas bangsa.

Kebesaran hati dia harus tidak pernah kalah sekalipun ajal menyapa dan merenggut dia dari hidupku. Terimakasih atas semua paksaan dan argumentasi yang pernah terjadi dan kebersediaan pakdeku selama 27 tahun terakhir ini menjadi ayah pengganti dan panutan yang luar biasa besar untukku.

Selasa, 26 Januari 2010

cantik itu perlu, Halal itu penting !

Camp 2000 pama bontang- Repot juga jadi perempuan ya? Siapa sih yang ga ingin tampil menarik? Semua pasti berbondong-bondong untuk itu. Produknya beragam blush on merek ini, bedak brand itu.. dari dalam hingga luar negeri semua ada. Harganya juga beragam, aku sendiri pernah menemukan pelembab dengan harga Rp.8.000 sampai Rp.250.000 untuk ukuran yang mini kira-kira 50 ml. Pernah juga terbersit untuk ga pake produk-produk itu, tapi gimana dong? Kala ada keperluan ngemc atau ada acara keluarga dan kantor masa polos aja? Ga mungkin kan?

Aku mulai sadar dari lima tahun lalu dan baru berani eksekusi tahun ini. Ternyata kosmetik yang beredar di pasaran ga jelas sertifikasinya. Kalo dari BPOM sih jelas aja, koce cd untuk kosmetik lokal dan cl untuk yang luar negeri punya. Itukan sertifikasi aman aja dari segi kesehatan. Terus kalau dari segi agama gimana?

Sampai sekarang aku juga ga tau mana kosmetik yang halal dan tidak. Beruntung ketemu produk yang menurut saya punya konsep yang menarik. Wardah namanya. Menggunakan label halal dalam setiap produknya (walau bau dari peoduk ini buat saya kurang nyaman pada awalnya, tapi ya sudahlah.. paling ga ini yang terbaik yang bisa digunakan sekarang).

Sedih deh rasanya kalau inget kesalahan yang pernah dibuat. Sudah tau produknya ga halal kok masih dipake. Yuukk, mikir lebih kritis lagi. Ibadah kita ni, jangan sampe tercemar gara-gara barang yang seharusnya bikin cantik. Mana bikin pahala juga minim, eeehh begitu punya sedikit udah di kuras habis karena produk ga halal. Bete ah.

Buat temen-temen yang perempuan, yuk sama-sama kita hunting dan pake yang halal aja. Produknya aku belum ketemu banyak sih. Tapi paling ga kan udah ada Wardah atau zahra, walau ga semua mudah di cari di pasaran. Sementara buat yang laki-laki ni.. di suport dunk pacar atau sukur-sukur istri dan keluarganya untuk menjauh dari produk yang ga jelas juntrungannya.

Sementara saya... masih belajar juga soal yang satu ini. Karena ternyata.. banyak banget produk yang ga islami sama sekali lo. Jadi sedih, padahalkan Indonesia itu negara yang mayoritas penduduknya adalah umat islam.

Aku dan Forum Diskusi Radio


Camp 2000 Pama Bontang - Kira-kira dua tahun lalu aku goyah dan berniat untuk meninggalkan radio. Rasanya aku marah, benci dan jenuh sekali karena sampai di titik kulminasi. Mendadak lalu masuk email dari seseorang yang bernama Harley Prayudha dan mengajak aku bergabung dalam milis yang dia kelola, Praktisi Radio. Aku putuskan gabung dan mendapat nomor punggung 008 (sekarang anggotanya ada 300an).

Isinya memang orang radio yang luar biasa. Senior tempat bertanya ga pernah tuuh pelit ilmu. Selalu ada saja yang dibagi dimilis ini. Mulai dari tim kerja, materi dan koten acara hingga perangkat lunak serta keras pendukung media yang mengandalkan audio ini. Makin giat lagi aku untuk belajar.

Bukan soal umur, jabatan dan masa kerja, yang paling penting kemauan untuk terus belajar. Tak jarang kami berdebat, tapi toh tetap berasa erat. Terimakasih sahabat.

Foto ini adalah perayaan ulang tahun Forum Diskusi radio (tempat milis kami berkumpul) yang kedua. Acara ini diikuti oleh lima puluh orang dari dua puluh kota di seluruh Indonesia. Sheraton Surabaya saksinya di 5 Desember 2009. Hem... Jauh memang. Aku sudah menghabiskan dua bulan gajiku tanpa sisa. Tapi ini semua sepadan. Haram aku mengeluh.

Kebanggaanku sebagai insan radio terasa benar disini. Menemui mereka, orang-orang besar yang berada di depan dan belakang kotak siaran bernama studio. Kalau memang karirku harus berakhir di radio, aku tak sudi menyesal. Itu semua karena aku kenal mereka. Sukses terus FDRku sayang... ;)



Senin, 25 Januari 2010

i'm 27 Now......


yes... brand new day... Brand new number in my head. xixiixix. Berasa jadi fun fearless female deh. hehhe. Ga nyangka kalau banyak yang inget (thanks to facebook). Hahahhaha Bener banget jejaring ini yang bikin aku terkaget kaget sama jumlah mereka yang inget. Lumayan lah. Sempet juga geer sejenak, tapi langsung normal sekejap kok.

Ada beberapa sahabat yang memutuskan tidak sama sekali mengucapkan selamat. Well, im ok with that. Karena menurutku keberadaan mereka saja sudah cukup. Maafkan aku yang masih suka on and off dalam kebersamaan ini. Aku janji akan lakukan yang terbaik untuk kalian setiap kali kalian butuh (atau tidak butuh sekalipun).

Aku ingin memaknai baru ini dengan semangat untuk mencari harapan baru dan warna stabil dalam hidupku. Aku suka dengan warna beragam yang kumiliki sekarang. Hanya saja, aku ingin mengerucutkan impian ku sekarang. Bahwa hidup itu haruslah bermanfaat bagi orang lain. Bekerja di broadcast bukan hanya membuat aku bahagia, tapi pilihanku juga makin beragam. Belum tentu dunia audio yang aku pilih selamanya. Im just wanna enjoy the moment.

ALLAH... Terimakasih atas semuanya. Nafas yang masih KAU beri, kemampuan berkeras hati yang ada dalam diri ini serta luapan kasih sayang dari orang-orang disekelilingku.

Sabtu, 23 Januari 2010

Merasa Underdog, Malah Menang.

Bontang-Tim voli putra Sumatra Selatan (Sumsel) kalahkan DKI Jakarta. Pertandingan berlangsung di GOR Taman Lestari Bontang dengan skor 23-25, 25-19, 22-25 dan 23-25.
Pertandingan banyak di warnai dengan rally-rally panjang. Masing –masing tim banyak melakukan spike yang menukik dan menipu lawannya. Maka tak heran banyak penonton yang terkecoh.Pada saat set ketiga,Deny dari tim DKI cidera saat akan melakukan blok terhadap lawannya.
Rupanya postur pemain DKI yang tinggi tidak membuat getar tim asuhan Masroni. Dengan strategi memperkuat pertahan pemain belakang dan penyerangan yang intensif akhirnya tim yang merasa underdog inipun menang.
“Kami ini hanya ingin main baik, kan DKI banyak yang berpengalaman”Kata pelatihn tim sumsel.
Ketika diminta keterangan tim DKI justru merasa permainan Sumsel biasa saja. “ yang jelas kami akan evaluasi, miss komunikasi antar pemain perlu kami beri perhatian khusus” Ujar Victor Layang, Pelatih Tim ini.(her/btg)

Walau jauh tapi nyali tak ciut.

Bontang- Disela-sela riuhnya pengunjung yang memenuhi GOR Taman Lestari Bontang. Nampak sosok perempuan yang tengah menggendong putrinya yang masih bayi ke tribun penonton.
Tin Alfarida namanya, Ibu 3 anak ini datang ke venue Bola voli bersama keluarga besarnya. Pegawai Badan Pengawas Daerah ini bertekad datang setiap hari untuk melihat permainan yang sangat dia cintai.
“ Jauh lo mba, saya kesini aja butuh 45 menit baru sampe, caepk di jalan sih.. tapi demi voli saya dateng” kata penghuni kompleks pemerintahan daerah Bontang
Sembari mengendong talita, putri kecilnya, dia terlihat sangan antusias melihat pertandingan tim voli putra Sumatra Selatan melawan DKI Jakarta.
“Saya kok penasaran sama permainan dari DKI, Jatim, dan Jabar, kan mereka terkenal kuat” Ujarnya sembari menenangkan si kecil Talita yang gelisah karena kepanasan.
Walaupun tidak menjagokan tim manapun, perempuan yang berusia 45 tahun ini berharap agar pertandingan bias berjalan seru dan menarik nantinya (her-btg).

Aku dan radio (part 1)

Mungkin kalau ga ada Yani aku ga akan ketemu radio. Ya.. kami adalah dua sahabat yang sibuk cari kerja di 2004. Hahhaha.. Entah sudah berapa kantor yang kami masuki buat ngasihin surat lamaran kerjaan. Perjuangan ini ga sebentar lo.. Kami kerjain ini ada kali kalo 2 bulanan. Tiap ada info kerjaan lansung terjang. prinsipnya jelas. Cari kerja harus usaha sendiri dan ga akan pake koneksi. Kalo bagus juga akan diterima. Idealisme yang jarang aku temui di lingkunganku sekarang. Mereka yang lulus lebih suka jual nama keluarganya untuk diterima. Tapi sudahlah.. itu kan pilihan.

Kadang aku aja yang dipanggil interview tapi kami selalu saling kasih support lo. Ga istilahnya deh saling ngiri.  Sampe akhirnya satu hari Yani bilang, ada radio yang lagi cari penyiar. Ya aku kaget aja. Siaran radio? Seumur-umur siaran aja aku ga pernah. Tapi nge-MC sering waktu kuliah. Terus dia bilang " Udah.. yang penting kerja dulu" Itu kalimat yang sampai sekarang masih aku ingat.

Abis itu aku bilang ke Ibu, dan dia oke aja. Yang penting aku ada kegiatan. Ibu takut aku jadi stress karena kegiatanku yang kosong sama sekali. Radio NBI adalah radio pertama aku kerja. Gajinya ga masuk akal memang, Rp. 2.500/ jam. wakakakkak.. Kalo sekarnag aku cuman bisa ketawa aja dibayar segitu. Tapi.. Uang itulah bisa bikin aku seperti ini sekarang. Akhirnya aku punya kerja dan Yani belum (sampe sekarang).

radio itu hipnotis, terbukti aku berhenti melamar kerja selama disana. Idealisme ku tersalurkan. kreatifitas terasah (walau dalam keterbatasan). Disana aku ketemu rekan kerja yang menurutku menyenangkan, walau ada juga yang ga asik. Paling ga aku belajar gimana kerja bareng tim dengan irang yang beda-beda.

Hampir dua tahun aku diradio itu.  Sampai tiba juga masanya hari itu, hari yang aku lupa itu hari apa. tapi yang jelas. Seingatku, siangnya bos bikin rapat dan bilang kalo ada karyawan yang ga suka dengan bayaran dan regulasi yang ada silahkan aja keluar. Ya pastinya banyak yang kecewa. Tapi aku kan memang udah ada niatan untuk keluar. Akhirnya selang satu jam dari meetiing itu.. aku kangsung ngomong ama boss dan bilang mau keluar. Mukanya langsung kaget, karena dia yang abis nantangin karyawan untuk keluar kan? Aku juga udha kehabisan moment yang bagus. Setahuku ya cuman itu aja.. Karena aku harus break selama satu bulan dan akhirnya gabung sama radio baruku (saat itu)

Selasa, 19 Januari 2010

Pansus “century gate” adalah gambaran perilaku

Camp 2000 Pama Bontang- Rasanya hampir setiap hari aku disuguhi penatnya kerja panitia khusus Bank Century. Kemarin contohnya (18/1) Fuad Rahmany dan Mardin Nasution dikonfirmasi di ajang itu. Kelihatan sekali lelah mereka semua berkutat dengan masalah yang sama (tapi ya sudahlah, itukan kerjaan mereka).

Wajah tenang itu bertanya dengan mimik wajak yang terlihat tegar dan meminta kepastian peristiwa. Aku baru tahu, Maruar Sirait namanya. Dia adalah perwakilan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Ini dia sosok yang aku terus coba cari tahu namanya tapi selalu saja terlupa. Pertanyaan dia sistematis dan sesuai pada porsi. Yang aku suka dari dia adalah, pertanyaannya selalu bermuara solusi. Bahkan dia juga tidak malu bertanya pada kedua narasumbernya untuk memberitahu kemana dia mesti bertanya, pihak mana yang bisa dijadikan referensi untuk perkembangan kasus ini dan terakhir dia juga sempat bilang “ Apa kekurangan DPR dalam menggali kasus ini?”. Ketika pimpinan sidang meminta dia untuk berhenti dia mengatakan hal yang lebih menarik lagi. “ Tolong pimpinan, biar dijawab, bisa jadi DPR juga punya kekurangan dan kita butuh masukan untuk kasus ini”
Sudah barang tentu ini berbeda dengan rekannya yang terlihat sangat berapi-api (beberapa hari sebelumnya). Ya, sidang itu membuka mataku tentang sikap orang yang belajar berdemokrasi. Tapi apa harus melupakan nilai ketimuran? Atau memang itu tak lagi ada? Kenapa harus marah? Padahal berbicara dengan baikpun masih bisa. Apa perlu diingatkan saat Gus Dur bilang “DPR seperti anak TK”? Tapi tentu kita juga ingat, Anas Purbaningrum bilang “ Ini dinamika Pansus”. Lha apa pansus tempatnya orang teriak-teriak dan memaki?

Kembali ke jalannya sidang itu. Andi Rahmat, anggota dari Partai Kesejahteraan Sejahtera (PKS) memberikan pertanyaan yang menurutku menarik. “ Kalau kita pak sebagai bawahan tentu tahu dong body langguage bos kita, ketika kita tahu tentu kita akan mencoba mengikutinya dan paling tidak kalo bos kita sudah salah, ya kita mesti tahulah kapan mesti melengos melengos dikit”. Ini ditujukan ke Fuad Rahmany (mantan Dirjen Pajak). Jenis pertanyaan yang menurutku berputar-putar tapi menjebak.
Lalu yang ditanya menjawab “ Saya di rapat itu berlaku seperti seorang profesional, jadi yang saya katakan adalah sesuai dengan pengalaman dan kemampuan saya selama ini”

Terlihat benar mana yang tenang dan ceroboh disini. Bagaimana mungkin Andi Rahmat melakukan itu ditambah lagi dengan statement dia,” Saya ga tahu ya kalau didunia perekonomian, tapi kalau saya dipolitik sih gitu”

Apa maksudnya coba? Apa dia mau bilang kalau politik adalah sekelompok penjilat? Dengan konsep “asal bapak senang”? lalu kemana integritasnya? Bukankah ini namanya mematikan konsep profesionalisme ? Ya.. apapun namanya, ini dalah bentuk ungkapan saja (bisa jadi) atau bahkan curhat colongan (mungkin juga).

Fatwa haram dari LIRBOYO

Camp 2000 Pama Bontang- Forum Pondok Pesantren Putri Lirboyo kembali mengeluarkan fatwa haram pada 14 Januari 2010 di Kediri Jawa Timur. Seperti biasa ini ditanggapi dengan berbagai macam opini dari masyarakat. Pro dan kontra muncul sebagai bukti bahwa rakyat sudah maju. Satu hal yang menurut saya membanggakan.

Tapi sebenarnya apa isi dari fatwa itu? Ya.. ada empat konten didalamnya, diantaranya;

1. Perempuan pengojek dan penumpak ojek.
Beberapa bulan yang lalu, aku pernah lihat liputan dari salah satu televisi di Indonesia tentang perempuan yang menjadi pengojek. Bukan karena dia mau, tapi karena dia adalah korban dari lumpur "LAPINDO" Sidoarjo. Yang jadi pikiranku, kira-kira ibu itu masih ngojek juga ga ya? Terlepas dari itu haram, bukankah orang yang memungkinkan perbuatan haram terjadi juga dosa? Kembali ke polemik haram - halal soal ini aku pilih mundur. dan tidak berkomentar sama sekali.

2. Rebonding dan mengecat warna rambut bagi perempuan yang belum menikah (kalo sudah nikah baru boleh).
Huumzz.. saya kok cenderung setuju dengan ini. Rebonding itu kan mematikan sel rambut yang ada, bahasa simple saya yang ga terlalu suka ke salon maka akan bilang itu kegiatan merusak. Maaf - maaf kata ni ya.. buat yang udah pada rebonding ya terserah aja.

Bagaimana dengan mewarnai rambut? Dari jaman kapan tau juga aku ga terlalu setuju sama kegiatan yang satu ini. Oke ini mempercantik, tapi sorry to say... make up dan hair do itu diciptakan untuk menutupi kekurangan, bukan merubah. Ini namanya touch!. Does it takes a genious to realize it? You decide..Ini kan blog saya, catatan saya sendiri, sudah barang tentu ini adalah isi kepala saya.

3. Artis muslim yang berperan nonmuslim.
Nah lo... kalo yang ini aku malah bingung. Inikan namanya kerja, tuntutan profesi. Bukankah ini bentuk profesionalisme. Kenapa mesti masuk ke ranah itu? Jangan - jangan nanti akan keluar fatwa dilarang artis muslim berperan jadi pecandu narkoba. Hayo... pake madat kan juga dosa. Bukankah yang terpenting adalah kemampuan untuk menjaga iman?

4. Foto pra-wedding.
Kalau berlebihan ya jelas ga boleh. Lha wong belom apa-apa kok udah sebegitunya. Hehehhe jujur.. sering lo aku liat undangan pernikahan teman yang berlebihan dalam menunjukan "eksistensi" hubungan mereka.  Sejatinya ga boleh itu kan yang berlebihan. Selama masih aman-aman aja ya oke lah. Sekarang siapa dan apa yang menjadi tolok ukur? Pilih aman aja deh... penilaian masing-masing individu. Walau terdengar subyektif, tapi coba deh.. tanya sama hati kita yang paling dalam. Renungkan baik-baik mana kategori pantas dan tidak. Toh juga pasti kita cukup pintar untuk bisa bertahan.


Sekarang pilihannya terserah aja, kalo aku... ya ini statementku. Toh dari ilmu agam sudah jelas aku kurang, tapi ini namanya prespektif. Sisanya.. terserah saja... ;)

  

Rabu, 06 Januari 2010

Piring tempat hidup berputar

Camp 2000, Pama Bontang. 14.27 wita

Seberapa banyak diantara kita yang sering mengeluh atas kehidupan yang sudah dijalani sekarang? Jumlahnya tentu tidak sedikit bukan? Semoga dengan percikan kehidupan yang aku punya bisa jadi manfaat buat semua.

Kejadiannya belum lama, sekitar tiga hari yang lalu. Waktu itu kami (aku dan teman sekamarku) sama-sama menunggu bis untuk kembali ke mess. Seperti biasa, bis lama datang dan cukup menguras emosi.

Lalu tak lama muncul perempuan muda yang ada didepan ku. Dia memilih duduk di tempat yang sama.  Setahuku dia karyawan dari katering di campku. Obrolan santai saja yang ada di dalam pertemuan kami. Lalu tiba-tiba Sophie, teman sekamarku bertanya.
" Kalian kerja di rolling kan?" Dia mencoba membuka percakapan.
" Iya mba. Memang gitu, biasanya sih sebulan sekali." jawabnya ringan
Tak puas rasanya bertanya lalu aku menambahkan.
" Kalian kan harus melayani banyak orang, di empat lokasi yang berbeda pula (camp 2000 baru, camp 2000 lama, camp OTD dan Camp Palakan) Menurut kamu, mana sih yang paling enak?" tanyaku iseng

Kebetulan mereka bertiga dan menjawab dengan spontan. Gadis yang pertama bilang " Paling enak ya di camp 2000 baru, tempatnya enak sih"
lain lagi yang kedua berkomentar "Ya.. mending yang di camp OTD lebih santai" Lalu yang terakhir bersuara " Sama aja kali mba dimana-mana.lha wong ketemunya piring juga"

Aku cuma bisa diam dan meraba kepenatan yang dia rasakan. Bayangkan saja, kalau semua orang berpikir sama. Apa ini pertanda menjadi orang yang maju? Sementara banyak cara untuk mengembangkan diri. Lalu aku juga mulai berpikir kalau aku juga kadang sama seperti dia.

Dari sini aku kembali belajar lagi kalau ternyata bekerja bukan hanya soal materi tapi juga skill. Apa jadinya gadis tadi tanpa piring yang dia bicarakan tadinya? Seandainya dia punya keahlian yang lain, apa yang tidak mungkin buat dia? Tapi ya sudahlah. Sekarang yang paling penting adalah, apa aku akan terus diam?