|
Dari kiri -kanan ; Atila, kak Erni , Ita, Risa Amrikasari, Bu Nora, Bunda, and me |
Alhamdulilah event Dialog Perempuan “ Kartini Masa Kini,
Makin Percaya Diri & Mandiri “ 22 April 2012 akhirnya selesai sudah… ^_^
Rasa bahagia terbayarkan setelah sukses jadi perempuan gagah
jelita J
hahahha…
Mari kita tilik ke belakang soal pembicara yang aku pilih… RISA AMRIKASARI
Dari namanya aja udah keren kan brader dan sista? Yup, she
is stunning in person :) Bisa geer ni orangnya kalo baca… yeaahh what ever
Semua berawal dari perkenalan di twitter yang bikin aku yang
tadinya penasaran jadi gandrung sama perempuan ini. Sekian lama lihat cool
twitnya akhirnya semua jadi terasa mudah dan ringan. Kenapa coba? Mudah saja
Seorang Risa membuat aku merasa makin kuat dan berani.
Dulu sempet galau karena
dibilang perempuan keras kepala, setelah kenal mba Risa aku jadi tahu bahwa aku
bukan perempuan keras kepala… YA! Karena aku adalah perempuan yang tau apa
mauku dan paham dengan apa yang aku jalani dan tuju.
|
Buku Risa Amrikasari |
Setelah berasa jadi perempuan yang “seharusnya” maka aku putuskan
untuk melakukan banyak hal untuk bisa mengenalkan seorang Risa Amrikasari
kepada lebih banyak perempuan. Orang pertama yang jadi korban adalah Kak Erni,
teman sekerja yang kemudian menjadi kakak perempuan tempat aku bertanya segala
hal. Rupanya dia juga jatuh cinta dengan Rose Heart ( nama pena Risa Amrikasari
), kami berkoalisi (jiaahh bahasanya boo.. ) untuk melakukan segala macam cara
untuk mendatangkan idola kami itu.
Dalam waktu sekejap aku buat proposal itu, dengan harapan
bisa berhasil dalam waktu cepat. Kami mulai edarkan proposal itu sejak 10 Maret
2012, ditolak orang pada kali pertama justru membuat kami makin semangat. Bukan
berarti kami hebat, sekali dua kali ditolak masih semangat memang tapi setelah
sampai ke angka belasan, ya lemes juga. Jujur aja sih, ngapain bo’ong? Kantor
ga ada ngeluarin dana sama sekali. Kami dimodali kertas, komputer sama printer
dan beberapa kontak orang yang bisa dimintai bantuan untuk event ini. Kaget? Jangan salah selama tujuh tahun di
radio memang ini yang aku alami. Tapi toh kami cuek aja tuh, pasti ada jalan
deh.
Awalnya semua ngambang dan akhirnya stabil, grafik makin
bagus pada H-18 sampe akhirnya para sponsor mundur satu – satu. Sebel? Jelas
ini yang dirasa, kepala mulai senut-senut emosi mulai naik. Sampe naek darah
tiap ada yang nanya “ gimana perkembangan event mu?” Rasa mau ditimpa aja deh.
Udah ga bantu apa-apa, eh berani nanya. Dukungan moril sama sekali ga diperluin
saat itu, duit aja deh yang penting.
Perusahaan yang di tawarin buat kerjasama malah proposalnya sama
sekali ga ada progress. Alesannya konyol, atasannya belom baca katanya. Gila
aja, proposal udah dikasih sebulan kok ga ada kabar? Emosi kan lo sama
birokrasi? Rasanya pengen potong kompas, seandainya bisa. Untungnya sponsor
utama tetep setia, cuman tetep kurang. Biaya besar masih kami perlukan. Bahkan
kami ga berani mikir profit, yang penting jalan. Sampe akhirnya modal nekat itu
berbuah manis pada H-10. Bantuan dari donatur mengalir, walau nominal ga
seberapa tapi kepercayaan mereka ga boleh di sia-siakan. ACARA HARUS JALAN!
SHOW MUST GO ON !
Modal nekat langsung kami urus semua persiapan perjalanan
Mba Risa dan akhirnya kepala mulai ringan. Ternyata yang bikin nyesek adalah
ketika ada keinginan besar and no action
at all. Giliran udah dilakoni, mulai berasa enteng kok.
Sampe H-3 event, kami masih berpikir bahwa kami belum bisa
bayar crew/panitia, stress sih iya.. Yang dikepala adalah bagaimana kami bisa
bertahan lewati ini semua, sampe akhirnya sebuah produk menghampiri dan datang
kepadaku. Mereka regenociate, sampai akhirnya aku setuju dengan kesepakatan
separuh harga. Memang belum lega saat bernapas, tapi paling tidak aku masih
bisa bernapas walau tersengal. Prinsip kemarin adalah.. HAJAR!!! Ini bukti nya ..
|
Our Spanduk |
Lompat ke hari H aja ya.. biar cepet, karena aku yakin
kalian ga perlu tau lamanya perjalanan samarinda – balikpapan berapa tikungan
yang aku lewatin dan apa yang aku liat di jalan. Hehehehe
Sampailah aku ketemu Mba Risa & Mas Dwi di Bandara
Sepinggan. Keduanya memang orang yang ramah dan nampak benar pandai. Jadi
berasa bangga sekedar berdiri di samping mereka ( berlebihan ga sih? ) Menurut
aku wajar, dekat orang yang positif
membuat kita ketularan pacaran aura dan energi yang sama. Boleh percaya
boleh ga.. Tapi coba aja deh, pasti kerasa juga kan?
|
Saat Makan Malam |
Menuju Samarinda Mba Risa & Mas Dwi istirahat di hotel
bersiap untuk dialog di pagi hari, akupun tertidur dengan nyenyak di kost tercinta hehehehe. Bisa aja sih di hotel,
cuma aku ini punya masalah tidur di tempat baru. Ya, berasa ga bisa tenang aja
serba salah. Padahal di hotel, enak nyaman dan ini kelasnya deluxe lo.. Dasar
kebiasaan hidup di kost, hehhehe. Balik lagi ke event ya….
Ada aja cobaan jelang event terlebih dalam hitungan jam.
Mulai dari tempat makan yang udah di blok tiba-tiba ga bisa di akses, gerimis
tanpa henti, persiapan juga minim ini dan itu. Jangan bilang aku nyerah
dan nangis ya… Dengan sepatu berhak
tinggi dengan sigap aku minta bantuan tim untuk organize mana-mana yang kurang.
Aku perlu bantuan tim, Kak Erni ? Ya, dia sudah dengan job desknya sendiri.
Kami sudah membagi banyak hal. Dia lebih tenang dan sabar, sementara aku lebih
agresif dan reaktif. Kami kombinasi yang
sempurna.
|
Dalis Pattalongi, Ketua DPW PAN KALTIM |
Sampai akhirnya sambutan aku merasa banyak dapat perhatian
disana. Gimana ga? Ketua DPW PAN KALTIM, Darlis Pattalongi berkali-kali
menyebut namaku. Bangga bangett lo boo…. Senang rasanya ketika bisa dilewati semua cercaan, bantaha dan sikap negatif yang bertubi-tubi datang pada kami dan akhirnya berbuah manis. Rasanya ingin tertawa terbahak-bahak sambil ngomong nyinyi ke mereka dan bilang.. " Liat ni hasil kerja gue sama kak Erni dan temen2 ". Mulai deh sombong :(
Bukan Herning namana kalo terbuai dan
lupa sama rundown dan time table. Kepala tetep muter supaya event tepat waktu.
Sampai akhirnya sesi mba Risa datang juga, dan aku baru santai…. She knows what
she doing.. Yeaahh, para peserta bersemangat memperhatikan gerak-geriknya.
|
Risa Amrikasa |
Menarik bagaimana dia menjelaskan dan menggambarkan
pandangannya soal kartini dan perempuan. Mereka di ajari untuk berani dan
mandiri, terlebih lagi yang paling penting adalah percaya diri. Bersama kami
bunuh sikap negatif dan hal-hal yang merintangi lewat negosiasi dan mendapatkan
apa yang diinginkan.
Terlihat jelas bagaimana mereka melihat hal baru setelah
pulang dari dialog perempuan itu. Waktu yang harusnya satu jam malah molor jadi
dua ja.. hehehehhe keasikan ngobrol sama mba Risa sih.. Dan aku jadi perempuan
paling dibenci (xixiixixixi) karena aku yang mematikan waktu.
Hebat, setelah selesai event kami langsung menuju Balikpapan
untuk mengantar Mba Risa ke bandara. Sampai waktunya kami berpisah, hanya satu
yang terlintas “ Apalagi abis ini ya?” Samarinda harus mengenal lebih banyak orang untuk menginspirasi
lagi. Sebelum itu semua aku putuskan untuk istirahat sebelum menerjang masa lagi
.
Terimakasih RISA AMRIKASARI, Peserta dan pendukung acara
ini.