Jumat, 30 November 2012

8 days to go #wedding edition

Bontang - Alhamdulilah, kurang delapan hari lagi. Dag dig dug memang aku rasa, tapi belakangan ini aku merasa lebih tenang. Karena dalam hitungan jari aku akan menjalani kehidupan yang "baru". Tantangan baru, perjalanan baru dan pastinya proses pendewasaan diriku.

Dulu abang (panggilanku buat cowoku) pernah bilang, " anak laki-laki akan selalu menjadi milik ibunya, sedangkan anak perempuan akan menjadi milik orang lain ". Semoga ungkapan itu tidak mutlak adanya, karena aku masih ingin menjadi seorang anak, kakak untuk adik-adikku dan seorang adik. Aku percaya berbekal komunikasi yang baik itu semua bisa terwujud.

Aku tidak ingin menjadi perempuan yang hak-haknya tertindas hanya karena sebuah lembaga pernikahan. Tapi, aku juga tidak memimpikan menjadi perempuan yang merasa lebih hebat dari suaminya. Aku ingin menjadi perempuan yang tau jalan "pulang". Perempuan yang tau batasan akan kodratnya, sekaligus tetap berkarya dalam setiap detak napas kehidupan. Amin.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Selasa, 27 November 2012

Dag Dig Dug #wedding edition #11 days to go

Bontang - Wedding madness ini ga tetap ya tiap harinya. Hari ini panik, besok biasa aja. Kemarin aku sangat santai. Tapi hari ini baru saja beberapa menit yang lalu aku mulai merasakan sensasi aneh di perutku, serasa air bergejolak di dalamnya naik - turun. Jantung mulai berdebar, bernapas tak lagi lega dan ada perasaan ingin muntah.

Aku mulai berpikir aneh, mulai dari apakah aku memilih laki-laki yang tepat? Bagaimana kehidupan kami nanti? Apa yang akan aku lakukan setelah menikah dan banyak hal lainnya. Tapi aku tidak bisa membaginya ke ibu. Aku ga tega, keterus teranganku hanya akan menjadi bumerang buat diriku sendiri. Ibu akan menangkap keraguan padaku yang juga akan berpengaruh pada dirinya dan kesehatannya. Ohh itu pasti.

Aku pikir lebih baik memendam rasa ini, toh nantinya akan ada batasan apa - apa saja yang bisa aku ceritakan ke ibu. Biarlah ini aku anggap sebagai latihan buat aku sebelum menikah. Nah, untuk mengurangi stressku, aku pilih diam dan mempercayakan diriku atas keputusan untuk beribadah.

Aku kok yakin, di pihak mempelai pria juga akan berpikiran yang sama. Ini pernikahan kami, hidup bersama yang akan kami jalani dengan segala keunikan sendiri.

Doakan aku ya... Semoga lancar hingga saat pernikahan tiba. ;)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Senin, 26 November 2012

Kurangi stress, berbagi cerita.

Bontang - Pagi... Mungkin ini jadi posting paling pagi diantara artikel-artikel yang lain. ;) heheheh boleh dong ya...

Baiklah sejak tadi malam sudah dimulai counting down the days nya... Sebenarnya banyak hal yang aku pikirkan akhir-akhir ini. Ga sedikit juga yang nyesek karena ga bisa diceritain ke siapapun. Bukan karena masalahnya terlalu besar, tapi lebih karena ga ada yang bisa diajak cerita. Sering kali aku nangis sendiri. Semoga dengan di share kesini, aku bisa lebih lega dan akhirnya bisa move on dengan gagah jelita.

Moga-moga wedding series ini ga bikin bosen ya, atau bahkan lebay. Tapi begitulah hidup, acapkali berputar dan bercampur aduk dengan rasa juga nyata.

#enjoy

(Nink)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Minggu, 25 November 2012

13th days to go #wedding edition

Bontang - Woohoooo bentar lagi ya, ga kerasa ih! Mustahil banget ga kerasa, jelas banget ini berasa dengan jelas. Sungguh kalimat basa-basi yang ga perlu sama sekali.

Alhamdulilah malam ini lancar... Kebetulan tadi habis dari rumah pakde untuk konfirmasi kehadiran pakde di 7 Desember, malam perkenalan kedua keluarga kami nanti. Malah tadi pakde meminta ijin untuk bikin pengajian di rumah. Buat aku itu adalah hadiah terindah pernikahan kami. Pakde bisa dateng aja aku udah senenh, terlebih pakde bersedia untuk memindahkan acara pengajiannya ke rumah.

Tidak hanya itu saja, bahkan pakde menawarkan untuk ustadznya baca doa di malam resepsi kami.

Alhamdulilah pernikahan ini banjir berkah. Semoga mereka yang membantu kami diberi kemudahan dalam keseharian dan pencapaian dalam kehidupannya. Amin


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Duduk, diam & merenung

Bontang - Sebenarnya banyak hal yg terjadi dalam kehidupan aku belakangan ini. Diantara yang banyak itu adalah rasa marah dan kecewa. Sejak memutuskan untuk pulang ke Bontang di 3 Oktober lalu, aku mulai sering berkaca atas masa lalu.

Kota ini memang tidak banyak berubah, biasa saja kok!

Bahkan saat aku pulang, aku sempatkan untuk bertemu dengan beberapa teman, tapi tanggapan mereka sama sekali bukan seperti yang aku harapkan. Beberapa selalu bertanya, " kapan pulang, kenapa pulang? " Tatapan mereka seakan penuh tanya. Wajar mungkin ya? Seandainya mereka tahu bagaimana menangani aku... Mungkin akan lain ceritanya.

Seharusnya bahasanya bukan begitu, bertanyalah dengan baik... Duduk bersama dengan aku dan bertanya dari hati ke hati, bukan sekedar! Selama ini aku salah, mereka bukan teman aku yang aku mau. Apa aku tidak memperlakukan mereka dengan baik ya? #nahlo
Ya memang harus begitu dong, ketimbang hanya mengeluh tanpa akhir, seharusnya aku berkaca atas apa yang aku lakukan selama ini.

Ada lagi seorang sahabat, aku selalu berbuat terbaik buat dia. Bahkan setiap dia meminta aku untuk membawakan acara di event yang dibuat aku tidak pernah mengatakan tidak. Kali ini aku akan menikah, aku membutuhkan bantuan dia. Ketika aku meminta bantuan, dia bilang sibuk.

Buat sebagian orang, aku akan dianggap keras kepala karena tidak mau memaklumi kondisi sibuk temanku itu. Bukan! Bukan aku keras kepala, tapi aku kritis. Kalau aku ada di posisi dia aku akan bertanya kapan acara itu berlangsung, baru aku akan putuskan apa aku bisa membantu atau tidak. Bukan serta merta bilang tidak!

Marah? Oh jelas... Kali ini aku tidak akan diam dan menyalahkan diri sendiri. Saatnya aku berhitung, sampai disini sajalah kebersamaan ini. Aku perlu sahabat yang akan mendukungku bahkan di saat tersulitku, karena aku akan melakukan hal yang sama untuk dia. Wajar kan?

Aku paham ketika pintu dan jendela tertutup maka Allah SWT akan membuka rolling door buat umatnya. Rejeki itu dimana saja dan cara mendapatkannya juga beragam.

Aku tidak perlu sahabat ketika perlu, tapi aku perlu sahabat yang selalu mendampingiku. #saatnya reset list sahabat. ( Nink )
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Sabtu, 24 November 2012

Perlukah Prewed photo session? #wedding edition part 2

Bontang - Berawal dari pertanyaan teman-teman soal apa aku pake prewed atau ga makin membuat aku mantab untuk ga pake sama sekali. Secara artistik untuk sebagian orang mungkin itu perlu, tapi buat aku kok hanya sia-sia saja. No offense buat yang huge fans of prewed ya... But that's kind of thing just so not me.

Buat aku pernikahan memang selebrasi yang penting buat semua orang yang menjalaninya. Tapi kadar besar dalam setiap pribadi kan beda. Iya toh?

For me? I like it simple and nice.

Kalau mau tau... Satu-satunya phote prewed saya adalah... Foto gandeng buat KUA. Itu tuh ada dibawah.

Itupun dengan bantuan photosop :) Maklum dia kan di Jakarta dan aku di Bontang, sangat boros dan tidak praktis kalau harus ketemu cuma buat photo bareng. Aku juga yakin kl ini ga masuk itungan sebagai foto prewed :)

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Kamis, 22 November 2012

#WEDDING Eddition Part 1

Bontang- Kurang dari tiga minggu lagi aku akan menikah. Kalau boleh di flash back sedikit banyak hal yang di luar kendali. Kemampuan diri ini untuk nge -push all i need and want bener - bener out of my league. Bayangin aja tukang dekor aja baru aku dapetin dua hari yang lalu. Yuukk ngomongin dekor :)

Mencari orang dekor di Bontang itu gampang -gampang susah. Rata -rata mreka udah punya pratisi sendiri,  mereka maunya tinggal pasang apa yang mereka sudah miliki. Padahal aku maunya design seperti pikiranku. I like it simple and nice.. bukan warna2 genjreng dimana2...

Pernah lo aku ditolak, mereka maunya pakai apa yang sudah mereka iliki.. ga bsia di otak-atik. Lha ini kan aneh. Seakan aku harus nurut mereka. Ini yang mau nikah sapa.. kok vendor seenak jidat aja. Jangan kira perjalanan iseng aja ni soal dekor,tapi sudah bener2 maksimal krang lebih satu bulan nyari orang dekor yang aku mau.

Akhirnya ketemu Tante Wati yang bisa garap dan paham benar apa mauku. Dia bisa menggambarkan isi kepalaku dengan benar. Alhamdulilah.. Part 1 selesai,