Jumat, 05 Agustus 2011

Ternyata kecewa itu berbalik

Malam tadi bisa dibilang yang terberat, tanpa sadar aku teriak ke pacarku " Kecewa, kecewa, pokoknya kecewa". Kami terdiam beberapa detik.

Pagi ini aku sadar, betapa sakitnya hatinya. Aku bayangkan jika itu terjadi padaku. Kenapa harus berulang lagi? Aku pikir perdebatan panjang ini ga perlu ada lagi. Ternyata malah muncul terus, ada apa dengan kami? Apa memang aku yang belum bisa menerima dia sepenuhnya? Atau justru aku berharap terlalu banyak? Sampai kapan ego ini akan terus ada?

Aku tau, dia pasti menderita dengan tuntutanku. Seandainya ini dianggap sebagai tantangan buat dia, mungkin akan lain ceritanya. Sedih memang ketika aku dihadapkan kesebuah (kemungkinan) kenyataan bahwa keinginanku tidak bisa tercapai. I'm tryin to do my best to make it work. I really want it so badly.

Kemarahanku bukan karena itu tidak akan terwujud, hanya saja aku marah karena bagaimana mungkin optimisme itu hilang atas nama kenyataan. Padahal, masa depan itu kita bisa persiapkan. Seandainya dipersiapkan lebih matang tentu akan lebih baik. Kecewa, ya jelas.. Tapi marah berlanjut juga buat apa?

Silahkan bilang aku naif, yang aku mau keinginanku terwujud dan itu semua akan membuat dia lebih baik lagi. Aku ingin mengembalikan kepercayaan diri yang dulu pernah dia punya, itu yang aku perjuangkan! Seandainya aku egois tentu bersama dia ga akan pernah jadi pilihan buatku. Aku yakin dia bisa karena itu aku akan terus support dia. Aku juga sudah tutup telinga dengan apa yang orang bilang. Sampai batas mana kami bisa bertahan, semoga ini bisa dilalui. Memang tidak mudah.. kami sudah memulainya dari Oktober tahun lalu. Semoga semua mental breakdown berakhir disini. Aku paham up dan down adalah hal yang biasa, tapi ketika bangkit menjadi rumit, tolong jangan biarkan kamu terlalu lama ada di titik ini.

Aku sekarang harus lebih sabar menunggu, tapi kira-kira sampai kapan ya? Ini bukan pernyataan bimbang tentang isi kepala. Tapi lebih dari memprediksi hari kedepan. Aku tau hal-hal yang akan mengganggu ku dimasa datang. Hal yang sekiranua bisa menghilangkan semua akal sehatku. I know my self very well. 

Maka itu sayang, anggap ini sebagai tantangan. If you can passed trough this, then nothin can stop us. 


Tidak ada komentar: