Rabu, 15 Agustus 2012

Wedding invitation DRAMA

Samarinda - Saat merencanakan pernikahan pasti yang paling penting adalah jumlah undangan. Ketika  mensortir undangan beberapa hari yang lalu, saya sempat beradu mulut dengan ibu. Karena mengurus undangan ini sangat sensitif sekali. mengingat begitu banyak orang yang penting dalam kehidupan kami sekeluarga. Layaknya keluarga besar tentunya ingin berkumpul dan merayakan momen spesial ini, terlebih saya adalah anak perempuan satu-satunya dalam keluarga.

Budaya orang timur ini yang harus saya kikis dan megosiasikan. Saya ingin pesta pernikahan saya lebih private & intimate hanya orang-orang terdekat dan saya kenal betul yang ingin saya temui disaat spesial itu. Berdebat pasti lah itu saya bahkan berpikir kalau ibu saya terlalu kaku dan ingin mendominasi. Huffttttt sempat marah itu jelas. Saya putuskan hanya ada 50 orang yang diundang, Ibu saya geleng-geleng kepala. Bagaimana mungkin kalau hanya 50 orang? Mengingat jumlah keluarga dan jumlah teman-teman saya yang banyak (menurut ibu).

Kalau orang panik pasti bicaranya ngawur,  ya memang begitu ibu saya malah sempat bilang

 " Ibu ga yakin kalau 50 orang itu cukup, pasti lebih. Kamu sih kebanyakan teman "

Ngeri juga ni dengernya seakan-akan berteman banyak tidak boleh, emosi sekali saat itu. Mau marah, saya tidak sampai hati. Saya paham benar perasaan ibu saya. Saya pilih diam dan menahan napas, awalnya saya pikir itu akan menahan airmata, ternyata malah makin deras xixiixixixi

" Ya sudah, sekarang kamu atur baik-baik. Ini kan acara kamu " Suara perempuan itu terdengar lembut di telinga dan hati saya. :)

Akhirnya kami menemukan jalan tengah bagi masalah ini. Mengatur pesta pernikahan ini sangat menantang adrenalin, menguras emosi habis-habisan. Alhamdulilah..  :) 

Tidak ada komentar: