Kamis, 02 Februari 2012

Aku belajar dan bingung

Samarinda, - "Satu hal yang pasti tidak akan bisa berubah di dunia adalah perubahan itu sendiri". Agak rumit mungkin, tapi yang pasti adalah bahwa life is fun and sucks at the same time. Aku belajar kemarin bahwa menjadi berbeda memang sulit. Keberadaan aku disini adalah untuk memperbaiki supaya lebih menarik tapi tetap rapi. Hanya saja the stupid moron can't take it.


Masalah ini berawal dari teguran yang aku berikan kepada seorang karyawan lama di radio yang baru aku masuki. Dia memutar lagu yang tidak seharusnya, ga sesuai format. Maklum biasa di radio yang aturan mainnya ketat dan terskema dengan baik. Waktu aku komplain memang dia diem aja. Ehh.. Dasar apes, aku dapet laporan dari kawan yang lalin kalau si moron itu ngomongin aku ke penyiar yang lain. Kata dia, sejak keberadaan aku disini, aku seperti mau menguasai radio ini. Sungguh aneh, aku kan memang di divisi program sudah sewajarnya aku membuat raido ini lebih rapi dan baik di masa kemudian hari. Seandainya dia punya 10% dari isi kepalaku, pasti dia paham. Oops kok jadi kasar ya? Maaf..


Aturan memang menyakitkan buat orang-orang yang sudah berada di comfort zone nya. Buat aku sih ga masalah untuk menerima kritik dan masukan. Selama itu sifatnya membangun kenapa tidak? Selama kita berjiwa besar dan bisa melihat perbedaan sebagai masukan tentu akan jauh lebih bermanfaat. Tapi gimana bisa maju kalo kritikan berubah menjadi keluhan membabi buta dari salah seorang anggota, malah bikin ribet aja. 


Ya. i will admit one thing... My middle name is and alllways will be queen of complain.  Tapi aku konsekuen, walau komplain aku juga punya solusi. Aku memang dididik  begini, dan aku bangga dengan ini. Sampai sekarang juga aku masih belajar untuk mencari cara mudah untuk memahami orang lain. Aku masih belajar untu menjadi orang yang kritis dan solutif disaat yang sama. Aku menilai ini adalah bentuk toleransi yang paling maksimal aku bisa lakukan.

Tidak ada komentar: