Kamis, 11 September 2014

Kemerdekaan Rahim

Jogja - obrolan singkat dengan suami kadang bisa menjadi hal yang besar ( in a good way ).

Dulu waktu menikah, suami bertanya. " Kapan kamu siap hamil?" Aku jawab enam bulan setelah menikah. Dia mengamini. Setelah Keenan lahir, dia bertanya " Apa masih mau hamil lagi? " Aku jawab mungkin. Dia lalu menjawab " ya sudah, sesiapmu saja"

Dia menjelaskan, sebagai laki-laki dia tidak ingin egois. Hamil memang kodrat perempuan. Karena dia menghormati itu pulalah maka dia memberikan kebebasan kepadaku kapan ingin hamil. Itu semua karena aku yang merasakan. Memastikan aku ada di kondisi siap lahir dan batin itu penting. Supaya aku nyaman dan janin yang tumbuh bisa dalam keadaan serta suasana yang apik.

Aku tidak hendak membandingkan dengan perempuan yg diminta hamil oleh pasangannya. Karena disanapun ada pilihannya. Sungguh beruntungnya aku memiliki suami yang moderat.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Tidak ada komentar: