Samarinda – Kali ini belajar cinta (lagi)... hehhehe.
Hubungan yang sehat itu yang seperti apa sih?
Apa yang saling dan selalu menyayangi setiap saat? Hemmm Bisa jadi ^_^. Sayangnya bukan itu yang ada dikepalaku
sekarang. Kali ini cinta yang kurasa adalah masa saat berlawanan, bersaing dan
kompetitif. Aneh? Mungkin.. But its
keepin it real.
Sebenarnya sudah lama aku sadari ini, hanya saja makin
terlihat jelas sekarang. Laki-lakiku memilih untuk berdiri sendiri disamping
dan siap mencubit dengan seluruh kasih sayang yang dia miliki. Harus diakui aku
ingin dimanja dan dibela setiap waktu, hanya saja itu hanya akan membuatku
makin besar kepala jika terus menerus terjadi. Kadarnya? Entahlah, dia lebih
tahu.
Bersama dia membuat aku berpikir lebih spontan. Biasanya aku
adalah orang yang uptight, bersama dia aku belajar
(sedikit-sedikit) kalau hidup memang harus spontan. Aneh ya? Orang radio kok
malah ga loosin up…. Hehehheheh my
bad. Sejak Bapak memutuskan untuk melepaskan diri dari keluarga, aku jadi
kurang paham akan spontanitas. Hidup harus organized
ini dan itu. Bagaimana bentuk cintaku kepada seorang Budi Christianto mungkin
baru sekarang aku bisa rasa manfaatnya yang begitu besar.
Ajaib bagaimana dia ingat obrolan kami pertama kali.
Bagaimana dia mengakui pada saat itu dia takut jatuh cinta padaku. Ohh GOD, so sweet wasn’t it? Hubungan ini sudah berlangsung dua tahun hanya
yang aku tau dia sangat mencintaiku dalam segala hal, aku juga begitu lo J Kenapa harus dia? Oh
jangan tanya itu (lagi), ceritanya akan sangat panjang dan lama.
Well we’re getting
married by the end of the year, wish us all the best ya…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar