Minggu, 25 November 2012

Duduk, diam & merenung

Bontang - Sebenarnya banyak hal yg terjadi dalam kehidupan aku belakangan ini. Diantara yang banyak itu adalah rasa marah dan kecewa. Sejak memutuskan untuk pulang ke Bontang di 3 Oktober lalu, aku mulai sering berkaca atas masa lalu.

Kota ini memang tidak banyak berubah, biasa saja kok!

Bahkan saat aku pulang, aku sempatkan untuk bertemu dengan beberapa teman, tapi tanggapan mereka sama sekali bukan seperti yang aku harapkan. Beberapa selalu bertanya, " kapan pulang, kenapa pulang? " Tatapan mereka seakan penuh tanya. Wajar mungkin ya? Seandainya mereka tahu bagaimana menangani aku... Mungkin akan lain ceritanya.

Seharusnya bahasanya bukan begitu, bertanyalah dengan baik... Duduk bersama dengan aku dan bertanya dari hati ke hati, bukan sekedar! Selama ini aku salah, mereka bukan teman aku yang aku mau. Apa aku tidak memperlakukan mereka dengan baik ya? #nahlo
Ya memang harus begitu dong, ketimbang hanya mengeluh tanpa akhir, seharusnya aku berkaca atas apa yang aku lakukan selama ini.

Ada lagi seorang sahabat, aku selalu berbuat terbaik buat dia. Bahkan setiap dia meminta aku untuk membawakan acara di event yang dibuat aku tidak pernah mengatakan tidak. Kali ini aku akan menikah, aku membutuhkan bantuan dia. Ketika aku meminta bantuan, dia bilang sibuk.

Buat sebagian orang, aku akan dianggap keras kepala karena tidak mau memaklumi kondisi sibuk temanku itu. Bukan! Bukan aku keras kepala, tapi aku kritis. Kalau aku ada di posisi dia aku akan bertanya kapan acara itu berlangsung, baru aku akan putuskan apa aku bisa membantu atau tidak. Bukan serta merta bilang tidak!

Marah? Oh jelas... Kali ini aku tidak akan diam dan menyalahkan diri sendiri. Saatnya aku berhitung, sampai disini sajalah kebersamaan ini. Aku perlu sahabat yang akan mendukungku bahkan di saat tersulitku, karena aku akan melakukan hal yang sama untuk dia. Wajar kan?

Aku paham ketika pintu dan jendela tertutup maka Allah SWT akan membuka rolling door buat umatnya. Rejeki itu dimana saja dan cara mendapatkannya juga beragam.

Aku tidak perlu sahabat ketika perlu, tapi aku perlu sahabat yang selalu mendampingiku. #saatnya reset list sahabat. ( Nink )
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar: