Senin, 14 Juli 2014

Menjadi Ibu dan Diriku Sendiri.

Jogja- Genap dua bulan lima hari aku menjadi seorang ibu. Bahagia nyata benar ada padaku. Malaikat kecilku adalah pelipur lara dan penghilang lelahku. Dia adalah pancaran kebahagiaan yang aku miliki sekarang.

Aku yang sekarang berbeda, kalau dulu bisa seenaknya sendiri maka tidak sekarang. Keberadaan satu semut saja di kamar anakku sudah membuatku geram dan naik pitam. Bagaimana kalau makhluk kecil itu mengganggu putraku? Aku ini adalah bodyguard buat dia.

Lalu aku merasa sepi. Merasa kehilangan diriku sendiri, seperti kehilangan kaki. Aku lemah. Berada di rumah tanpa kegiatan hanya membuatku penat. Lalu aku menyalahkan keadaan. Mengutuk diriku sendiri. Aku kerap merasa tidak berharga, tidak dihargai dan tidak berarti. Inikah aku yang sekarang?

Pada malam hari aku menatap sunyi, melihat malaikat kecilku dan aku bertanya " seegois inikah aku? " Aku ingin berbuat dan melakukan banyak hal. Tapi, dia bergantung sekali padaku. Bukan hanya untuk urusan ASI, tapi memandikan, mengganti pakaiannya, memeluknya ketika dia menangis mencuci bajunya, memastikan dia aman dan nyaman. Itu semua tugasku.

Untuk mengeluh rasanya terlalu, ada laki-laki kecilku yang membutuhkanku. Sementara akan ku nikmati masa ini dulu.

Aku merasa tidak ada satu orangpun yang mengerti aku. Bahkan (kadang) suamiku menjadi orang asing buatku. Bagaimana ini? Apa ini baby blues? Aku ingin berla
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar: