Senin, 22 Maret 2010

Lupakan wawancara (ketika kesabaran dipertaruhkan) Part I

Camp 2000, Pama Indo Bontang - Kejadian ini sudah lama terjadi sih. Tapi buat aku ini menggelitik. Kesombonganku benar-benar diuji. Hasilnya sudah jelas, aku memang sombong hahhahaha.


Aku rasa waktu itu Minggu kedua di November 2009. Pagi itu, dilayar hpku muncul nomor berkodekan Jakarta. Senang rasanya hatiku, karena aku memang punya banyak koneksi media disana. Pikirku melayang, aku seakan yakin kalau nomor itu adalah nomor perusahaan baru yang akan mengnaungiku. Opppssss.. Ternyata meleset, ternyata perusahaan kontraktor batubara yang beroperasi di Kutai Timur.

Suara itu terasa renyah dan ramah buatku, rasanya jarang ada staff HRD yang renyah. Inisialnya "D" ( ga usah namalah, toh blog ini aku yang punya), jelas dia perempuan. Dia menanyakan apakah aku bersedia untuk bergabung di radio milik perusahaannya. Seperti biasa, kontrak adalah perjanjian hidup. Ya aku bilang " Memang apa yang company mba tawarkan ke saya?" Lalu dengan lancar dia bicara kompensasi gaji yang akan diterima, perhitungan libur dan lain sebagainya.

Kalau dipikir, gajinya malah lebih kecil dari yang aku dapat dari radioku yang sekarang. Tapi aku tertarik dengan kebebasan yang (mungkin) mereka bisa kasih ke aku waktu itu. Saat itu aku tau, saatnya berpindah dan jadi kutu loncat. Saat hati itu sudah mantap, aku putuskan waktu wawancara. 30 Nopember adalah waktu yang tepat. Karena aku jadwalkan esok ke Surabaya, dan kami sepakat.

Akhirnya aku menghubungi seorang sahabat, dan ya... aku berangkat.

Tidak ada komentar: