Selasa, 23 Maret 2010

Take him out (of my way)

Camp 2000, Pama Bontang - Malam ini aku  lakukan deklarasi atas bebasnya diri dari belenggu cinta berkepanjangan. HEBAT!!! Semoga bisa... Amin. Harus diakui, blog ini jarang bercerita tentang kisah cinta pemiliknya, aku pikir sekarang saatnya. And its fresh from the oven hot and spicy as well

I knew these guy for about two years, but itrs kinnda on and off thing between us. Sempat kerja bareng kurang lebih dua minggu di tahun 2008 untuk sebuah project. Berakhir dengan bertukar nomor telepon dan alamat surel. Nyaris ga ada yang istimewa deh antara aku dan dia. Setidaknya buatku, biasa saja ( mungkin karena waktu itu masih ada Mr. DPA ya?).

Setelah selesai proyek itu, seingatku kami masih kontak. Hanya intensitasnya yang sangat minim. Mungkin kalau orang bilang, sekedar saja. Entah bagaimana ceritanya, September 2009 dia datang lagi, muncul tanpa ada pertanda apapun. Dia menyapa di instant messengingku, tapi ada yang menarik kali itu. Laki-laki dari masa lalu itu bilang " Sekarang aku sudah kerja, kalau kamu ke kotaku, aku sudah bisa traktir kamu". Buatku ini konsep yang menarik. Karena butuh waktu lama dia untuk menghampiri, ternyata menunggu mendapat pekerjaan yang tetap.

Sejauh ini tidak ada masalah bukan? Hahahahaha Tapi kata siapa masalah berhenti? Entah apa yang dilakukan pria itu kepadaku. Yang aku tau, ya aku cukup bingung melihat gelagatnya. Sebentar ada kabar, selebih waktu menghilang tak nampak. Apa ini masih jadi konsep yang aku suka? Agaknya tidak.

Waktu terus berjalan, sampai satu saat aku  memutuskan datang ke kota tempat dia tinggal. Kebetulan aku juga punya sahabat yang tinggal disana. Hari pertama aku injakan kakiku disana, tidak juga ada kabar dari dia untuk menanyakan keberadaanku. Hingga malam hari aku putuskan ke bioskop bersama sahabat tercinta, Ika. Aku kirimi Mr. X pesan singkat yang menyatakan tempat aku berpijak. Dia menolak dibelikan tiket dan bilang " Aku akan kesana, kamu ga usah khawatir. Setelah kamu keluar dari bioskop, aku pasti ada diluar". Buat aku ini masih aman saja, wajar kalau dia tidak berminat bergabung. Anehnya tiga puluh menit sebelum filmnya selesai aku coba hubungi dia untuk konfirmasi tapi.. nomornya TIDAK AKTIF!. Aku tau ada yang tidak beres dari sini.Aku pilih pulang, cari makan dan tidur. Rencanaku memang hanya satu malam saja di kota itu. Pagi harinya aku putuskan pulang. Masih... tanpa permintaan maaf dari dia. Aku pikir sudahlah ini bukan yang aku mau.

Bukan aku rasanya kalau tidak naif.  Awal Maret 2010 dia hubungi aku lagi, Entah apa aku selalu menerima persahabatan yang dia tawarkan. Aku pikir semua berubah, saling kirim kabar via pesan singkat terjalin dengan sangat intensif. Beberapa kali aku coba telepon dia, he seems to be happy (but i wonder, how come he never call me.. what so ever). Kami bicara banyak seakan tidak pernah ada masalah sebelumnya. Bahkan berbagi mimpi dan masa depan. Semuanya seakan berjalan baik saja, nyaris sempurna.

Sampai akhirnya dua hari yang lalu, terbesit di kepala ini kalau kondisi on and off akan berulang. Aku kirim pesan singkat ke dia dan bilang "Sekarang  kok tiba-tiba aku berpikir. Kalau nanti kita sudah kerja masing-masing lagi, kok aku yakin kalau kita ngga akan sempat buat sms-an lagi". Ya... ini turning point buat aku bahwa yang terjadi dulu tidak boleh berulang lagi.

Alhasil, terbukti hari ini. Tidak ada kabar sama sekali. Biarlah, ini memang sudah garis yang ada. Tapi aku ambil langkah ektra cepat kali ini. Menghapus semua nomor telepon dan situs jejaring sosial dia, dengan harapan keinginan aku untuk menghubungi dia akan kandas.

Mungkin dia punya masalah yang harus diselesaikan, dan aku harus menunggu untuk kebenaran. Apapun itu, aku tidak seharusnya berada dalam labirin yang dia ciptakan. Kembalilah dengan konsep yang lebih matang, dan kelak kita pikirkan jalan terbaik kelak. Tapi untuk sekarang.... Make up your mind


All i know, a man have stood up in his words. Definately, he doesn't count.... ( to a guy with AY Initial)

Tidak ada komentar: