Sabtu, 09 Juni 2012

Datang dan kasih kabar

Samarinda - Sahabat saya baru saja bercerita tentang kehidupan pernikahannya dimana Ibunya datang tanpa memberi kabar terlebih dahulu dan suaminya marah. Kebetulan suaminya memang ekspariat yang bekerja di Indonesia. Katanya jika salah satu akan menerima tamu, pasangannya harus tahu. Bahkan jika itu adalah orang tuanya sendiri. Hemmm.. pernikahan beda bangsa memang menarik ya? 

Saya cuma senyum-senyum melihat kegusarannya, terlebih budaya timur dikenal sangat guyub. Namun sejenak saya jadi berpikir beberapa hal. Diantaranya adalah :
1. Berpikir Positif : Mungkin tuan rumah ingin lebih siap ketika akan menjamu tamu. Biasanya akan ada persiapan untuk mental, pengadaan fasilitas dan makan. Istilahnya menjamu tamu lah, kan pengen maksimal juga. Masuk akal bukan?

2. Berpikir Negatif : Oh come on... Ini keluarga kali yang dateng. Pake kasih kabar segala, kaya apaan aja. Lagian juga apa sih yang disembunyiin? Apa takut hartanya kelihatan? Atau justru ga malah mau sembunyiin hartanya? Ini masuk akal juga kan?

Nah, memang banyak hal yang jadi rumit ketika menikah. Barang kali komitmen antara pasangan dan keluarga harus di sosialisasikan dengan baik. Cuma kalau saya yang ditanya, maka saya akan jawab...

I got nothing to hide, i have an open door. Feel free to come with or without any news spread, clue or even a hint. 


Tidak ada komentar: