Jumat, 11 Januari 2013

Keluarga itu bersama berbagi

Jogja - Bicara soal keluarga, tentu setiap orang punya versinya sendiri - sendiri. Saya sendiri punya pemahaman yang berbeda. Keluarga tidak ada urusannya dengan hubungan darah. Tapi lebih dari itu. Keluarga adalah ikatan batin antara satu dengan yang lainnya. Bisa saja seseorang mengklaim bahwa si A adalah keluarga bagi si B, tapi buat saya bukan begitu caranya. Harus ada kontribusi, hubungan mutual antara satu dengan yang lain. Kenapa begitu? Ya iya dong.

Setiap anggota keluarga pasti memberikan sumbangsih kepada yang lain. Bukan hanya materi, tapi juga perhatian dan cinta kasih. Belum lagi kalau saya harus hitung isi kepala, dimana masukan berupa nasehat (tanpa menggurui), pemikiran kritis, dukungan moril dan lain sebagainya. Kalau cuma mengandalkan hubungan darah, itu kuasa ALLAH SWT. Itu takdir, karena kita tidak bisa memilih hanya bisa menerima saja.

Bagaimana dengan anggota keluarga tambahan dengan ikatan perkawinan? Kalau soal yang satu ini memang gampang-gampang susah. Tapi kalau saya akan membuat hidup saya mudah saja. Jika ada usaha untuk masuk dan bergabung, maka harus dihargai. Namun jika tidak ada usaha sama sekali ya sudah... Biar saja tetap dalam lingkaran dan tidak perlu diarsir. Ada tapi tiada.

Saya sendiri baru memasuki tahapan yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, menikah. Menikah di orang timur artinya menikah dengan seluruh anggota keluarganya. Sejauh ini masih aman dan baik saja, semoga seterusnya begitu. Saya kok yakin, kalau niat saya baik maka seluruh semesta alam ini akan membantu. Bagi yang malas berusaha, ya silahkan tanam saja keterpurukan silaturahmi. Tinggal di panen jika sudah waktunya. BERES


Tidak ada komentar: