Rabu, 02 Januari 2013

Wedding day #The Journey Part 2


Sebelum sampai ke postingan tentang hari H, ada yang menarik dari pernikahan ini. Apa itu? Tunggu dulu hehehe.

Dalam pernikahan ini aku mengajak beberapa teman untuk ambil bagian. Konsep awalnya, aku ingin pernikahan yang kesannya homey banget. Mereka bsia santai dan makan bareng sambil ngerayain pernikahan kami. Jadi ga pake acara jaim-jaim gitu. Semua yang datang adalah keluarga! Bukan hanya keluarga yang terhubung dengan ikatan darah, tapi juga keluarga karena kami memang berinteraksi lama. Para tetangga dan kawan-kawan bisa datang sambil bernostalgia.

Aku membuat susunan luar kepala,

Ada Feri yang jadi Area Manager, Cumi sebagai Asistem Area Manager.
Mba Whana dengan kerjaan penting MC.
A’ Uchin yang ambil bagian jadi Dokumentasi.
Dian & Atila sebagai resepsionis J
Dan pastinya RENDY, adikku sebagai supporting Unit.

Sebisa mungkin kami tidak ingin merepotkan keluarga yang lain. Alhamdulilah ada jalan, Abang dapet pinjeman mobil dari temannya selama abang di Kalimantan Timur. Bantuan ini sangat bermanfaat, bayangkan saja, kalau ngerental mobil selama limari udh kena berapa tuh? Makasih mas BUSAP :) Sementara untuk di rumah ada bantuan dari Pak HAJI. Bantuannya  antar makanan dari rumah ke venue dan transport saudara- saudara. Sementara kakak dan adik-adikku semua pakai moor masing-masing. Ga ada yang istimewa kok. Serba gotong royong, Alhamdulilah bantuan mengalir terus seakan ga berhenti. Alhamdulilah….

Semuanya adalah teman dan saudara terdekat, jadi memang konsep awalnya gitu. Berasa homey banget deh. Yuukk ke kronologi yang juga penting…

Mempelai pria dan keluarga sampai di Bontang di Hari Kamis, 6 Desember jam 23.12 wita. Abang ke rumah sebelum ke hotel, ketemuan dulu sama keluarga dan chit chat sebentar. Dari wajahnya ada yang aneh, seakan ada yang berbeda. Tapi  aku pilih diam dan tutup mata saja. Yang penting pernikahan ini akan berjalan. Sampai akhirnya abang bilang ke Feri untuk ngobrol sama aku setelah dia ke hotel.
Dua jam kemudian Feri cerita dan bilang kalau cincin nikah ketinggalan di atas lemari.. di JAKARTA! Hatiu langsung campur aduk, marah luar biasa, nangis ga berenti. Aku telpon dia sambil marah-marah, dia diam dan bilang minta maaf. Aku berpikir keras untuk mengirimkan cincin itu, dikapal udah kebayang bakal kirim pake cargo di bandara. Aku Cuma tidur 1 jam malam itu, itupun dipaksa sama adikku, Rendy. Yang tau masalah cincin itu cuma aku, feri dan rendi.

Abis solat subuh, aku dan Rendi ke hotel buat bikin perhitungan sama abang. Nangis sejadi-jadinya aku saat itu. Di kepalaku saat itu adalah berpikir gimana caranya cincin itu bisa sampai sebelum akad nikah. Ternyata memang ga mungkin, karena di rumah abang ga ada yang bisa ke bandara! Saat itu aku benar-benar marah besar. Bagaimana mungkin persiapan pernikahan udah oke banget aku susun ehh malah cincin ga kebawa. Aku takut mengecewakan ibu saat itu. Jadi syaratnya adalah.. Abang dan Ibunya harus mengahdap ke Ibuku dn menyatakan permintaan maaf. Mereka menyanggupi.

Jam 8 pagi mereka ke rumah, Ibu bicara empat mata sama abang. Solusinya saat itu adalah beli cincin baru saja. Tapi ibu bilang “ udahlah… itukan Cuma biar dilihat orang aja. Yang penting Ijab kabulnya “ WEEEWWW KERENKAN NYOKAP GUE  !!!

Lega banget aku saat itu, walau kata abang Ibu memang ada kecewa tapi langsung move on. Alhamdulilah.. Kami langsung fokus ketujuan berikutnya.. KUA! Lho kok KUA? Pada heran ya? Hehhe Berhubung Abang baru dateng hari Kamis, ada beberapa berkas yang harus ditandatangani sebelum pernikahan dimulai. Jadilah kami ke KUA BONTANG UTARA. Begitu turun dari mobil, hp aku langsung bunyi.. “ Assalamualaikum mba herning?” suara laki-laki terdengar

“ Waalaikum Salam pak… Maaf dengan siapa ini? “ Jawabku tenang.
“ Dari KUA mba, mau tanya ni kapan bisa datang? Ada berkas yang harus ditandatangani” kata bapak itu ramah.
“ Saya kurang 10 langkah lagi pak, ini sudah di depan kantor Bapak “ sahutku riang.
Deg-degan banget ketemu Bapak Suda’I, Kepala KUA Bontang Utara karena aku menikah tanpa Bapak. Singkat cerita Bapak tidak datang. Pikirku pasti aku akan di wawancarai panjang, dan ditanya detil mengenai alasan wali nikah wajibku itu. Alhamdulilah ga terbukti tuh, dia tenang sekali dan bertanya
“ Bapak datang? “
Aku jawab  “ Ga pak karena… “ belum sempat aku selesaikan kalimatku dia langsung bilang
“ Ya sudah, saya tulis berhalangan hadir karena jauh saja “ tangannya sambil mencoret dan contreng beberapa item.

BK VIEW

Setelah abang menandatangani beberapa berkas, kami dipersilahkan pulang. Alhamdulilah… tidak sesulit yang aku bayangkan. ALLAH SWT MAHA HEBAT ^_^ Allahuakbar…

Kami balik lagi ke mobil dan memutuskan untuk jalan –jalan sebelum pulang ke rumah. Aku putuskan untuk ke Bontang Kuala. Lumayanlah ngilangin stress sebentar, ini perjalanan kami ^-^
BRIDE & GROOM

Our lil sis :) RISKA


BK
Pelajaran yang di dapat pagi itu adalah… Tuhan tidak pernah meninggalkan umatnya.

Tidak ada komentar: