Selasa, 03 Februari 2009

Kerja ekstra tim kesehatan

Bontang- Ini dia satu dari sekian banyak elemen penting dari penyelenggaraan PON XVII yang sering luput dari perhatian kita, tim kesehatan. Kali ini mereka yang bertugas di wisma atlit menjadi target reporter media centre.

Tim ini bekerja dengan delapan dokter, empat belas perawat, dua asisten apoteker dan 6 supir ambulan mereka dan di bagi menjadi tiga shift.

Keluhan yang di hadapi seputar kesehatan pun beragam. Umumnya mereka mengalami radang tenggorokan, infeksi saluran pernapasan dan maag." Namanya kerja begini. Ya harus siap buat segalanya, termasuk atlit yang rewel," kata dr. Fitriawati Jusuf, selaku tenaga medis disana.

Jam terbang membuat mereka tenang dalam menjalankan tugasnya. Bahkan dia mengaku sudah bisa membedakan sakit yang muncul karena psikis atau psikologis.

Pasiennya kali ini dianggapnya unik dan berbeda dengan biasanya. Wajar saja yang di hadapinya adalah atlit yang akan bertanding. Sudah barang tentu obat yang digunakan tidak sembarangan. " Kan kita ga mau atlitnya kena tim doping nanti," tambah dokter yang sehari-hari bertugas di Puskesmas Tanjung Laut.

Lalu obat yang seperti apa yang dilarang? Jenis yang mengandung steroid, penggunaannya sangat dihindari mengingat zat ini dikategorikan doping. Namun jika kondisi sudah mendesak maka penggunaanya bisa menjadi halal, asalkan ada surat pendukung yang menyertainya.

Walaupun tugasnya kali ini membutuhkan konsentrasi lebih dari biasa. Dia juga berharap hingga akhir tugasnya nanti (16/7), kesehatan pasiennya "uniknya" akan baik-baik saja. ( her/btg)

Tidak ada komentar: